Tim Pencegahan Karhutla Posko 05 Teluk Betung Gelar Patroli Terpadu

4-October-2018, 18:15

BANYUASIN — Tim Pencegahan Karhutla Posko 05 Desa Teluk Betung dengan wilayah kerja Daops Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan terus meningakatkan kewaspadaannya dalam pencegeahan Karhutla.Hal tersebut salah satunya dengan selalu menggelar Patroli terpadu dan sekaligus memberikan sosialisasi penyadartahuan kepada warga masyarakat petani.

Kegiatan Patroli Terpadu kali ini pada Rabu (03/10) yang berlokasi di Desa Buana Murti Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, dengan pelaksana Patroli yakni Aan Dirmansyah (MA), Pelda Budi Raharjo (TNI), Aipda M. Burman (POLRI) dan Judin (Satgas Desa).

Berdasarkan laporan dari Tim Patroli Terpadu yang di Sampaikan Kapolsek Pulau Rimau AKP Jiman Pasaribu, SH mengatakan bahwa areal rawan terbakar di Desa Buana Mukti dengan Koordinat S : 02.70909°
E : 104.41702° dan Vegetasi semak belukar, Pulai dan Gelam dengan kondisi kadar air bahan bakar sedang.

“Sedangakan jenis tanah bergambut dengan kedalaman gambut : ± 20 cm dan sumber Air : – serta konsentrasi Penduduk jarang dan aktivitas masyarakat bertani dengan status Lahan APL dengan luas lahan : ± 3 Ha dan
potensi kebakaran sedang,’ kata dia.

Tim juga Jelas Kapolsek, memberikan Sosialisasi penyadartahuan tentang dampak bahaya Karhutla dengan Bpk. Komar dan Bpk. Mustopa (Petani), Warga Desa Buana Murti Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi. Tim menemukan areal rawan terbakar dengan Vegetasi jenis tanaman Pakis, Gelam dan lain – lain. Tim melakukan uji remas serasa, dengan kadar air sedang.”Apabila beberapa hari kedepan tidak turun hujan, tingkat kerawanan semakin tinggi, dan areal rawan tidak ada sumber air,” terang dia.

Tim menuju Desa Buana Murti dan bertemu dengan warga dan tim patroli terpadu menghimbau kepada warga agar selalu perduli terhadap lingkungan dan tidak beraktifitas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan, lahan.

Tim memberikan solusi bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar ( PLTB ) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri.

“Sehingga dapat menghemat biaya pertanian.
Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan keluarga,” terang dia.

“Tim menyimpulkan untuk warga Desa Buana Murti sangat mendukung dan siap berperan aktif dalam hal bencana Karhutla dan mereka siap diperbantukan apabila kedepanya ada bencana kebakaran karena mereka tahu Karhutla sangat merugikan dan mengangu aktifitas mereka sehari- hari,” tandas dia. (Adam)

Bagikan ke :