Pemkab Banyuasin Gelar Rapat Dengan PTBA Bahas Titik Koordinat Jalur Rel Dan Siteplan Terminal Perajen

12-October-2018, 17:59

BANYUASIN — Pemkab Banyuasin menggelar rapat pembahasan perencanaan penentuan titik koordinat jalur Rel serta rencana Siteplan Terminal Perajen dan pembentukan Ttm pembangunan jalur Rel lingkar serta Terminal Perajen.

Rapat dipimpin Sekda Banyuasin DR. Ir. H. Firmansyah, M.Sc yang bertempat di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Banyuasin. Kamis (12/10) jam 10.30 WIB.

Rapat dihadiri Asisten I Dr. Ir. H. Senen Har, Asisten II Ir Kosarudin
-Ka. Adpem Zainal Makmun, Kadishub H. Supriyadi, SE. M.STR, Kepala Bapleda dan Litbang Ir. Zulkifli Idrus, M.Tp, Disperkimtan Tantowi, S.Sos,
Perwakilan PTBA Sigit Heryanto. Camat Banyuasin I Iwan Gunawan, Camat Rambutan Amir Fauzi, Kepala BPN Cecep Prayoga, SE, dan 15 orang Kepala OPD terkait serta instansi terkait.

Pada kesempatan tersebut Perwakilan dari PTBA Sigit Heryanto dalam paparannya menyebutkan bahwa PTBA sebagai sumber energi untuk kehidupan dunia dan bumi yang lebih baik sesuai dengan visi Perusahaan Energi kelas dunia yang peduli lingkungan.

“Dan misi, Mengelola Sumber Energi dengan mengembangkan kompetensi Korporasi Keunggulan Instansi untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholder dan lingkungan,” ujar dia dalam sambutannya.

Dia juga menguraikan rencana kegiatan PTBA yakni Lay out Terminal Prajin Area Terminal Pajin 45 HA, Rencana Jalur kereta api, Peta rencana jalur kereta api, Sekema Lay Out CHF Terminal Pajin, Pelintasan Jalur KA Melewati jalan Tol (Kapalbetung), Timeline.

Dari uraiannya tersebut dia juga memaparkan keuntungan bagi masyarakat sekitar daerah Kabupaten Banyuasin dimana menurut dia bisa meningkatkan Ekonomi lokasi, terbukanya kesempatan kerja dan usaha yang selanjutnya dapat melanjutkan perekonomian lokal, terbukanya peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar dan
meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak.

“Dan selanjutnya adanya peluang pendekatan masyarakat dengan CSR PTBA, menggakat nama baik Kabupaten Banyuasin karena dengan adanya kapal mancanegara yang singgah di terminal perjin serta
Evidance Progres Pekerjaan,” terang dia.

Menanggapi hal tersebut Sekda Banyuasin Firmansyah mengatakan bahwa dari paparan tadi kami belum tau apa maksud dari PTBA Kami kira ini membahas tentang Ganti rugi untuk masyarakat oleh sebab itu saya mengajak asisten I, dan II.

“Jadi masalah ini kita hanya membahas tentang rekomendasi berati kita harus bentuk Tim dan kita harus melihat kondisi dilapangan itu seperti apa dan kami bukan untuk mempasilitasi lahan kami hanya memberikan membantu Perizinan,” kata Firmansyah.

Sementara Asisten I Senen Har menuturkan, Karena ini
Penetapan lokasinya di antara Kabupaten, jadi menurut UU, ini adalah kepentingan untuk masyarakat, sebelumnya Bupati mengeluarkan rekomendasi kita harus melakukan iterensai kepada setiap pemilik lahan.

“kita juga harus melakukan sosialisasi dan kita harus meminta persetujuan Gubernur Karana jika lahan yang di gunakan lebih dari 10 hektare itu harus Gubernur mengetahui oleh sebab itu kita harus melakukan iterensai dan Kordinasi kepada masyarakat dan juga kita harus membentuk Tim dan Operasional akan di laksanakan Pada tahun 2021,” kata dia.

Kepala BPN Cecep Prauoga menyebutkan bahwa ini baru tahap awal dari PTBA dan ini baru permohonan untuk peletak lokasi, jadi saya sependapat ini adalah salah satu perencanaan yang harus dijadikan sangat matang bahkan untuk area terminal.

“Bahwa taranpotaelsi ini harus di nikmati oleh masyarakat umum juga jagan hanya untuk jalur kereta api dan jangan lewat saja karena kedepan ini bisa jadi transfortasi umum untuk masyarakat,” tegas dia

Sedangkan Asisten II Kosarudin menanggapi hal tersebut, belum bisa memberikan keputusan Karana penyampaian materi dan gambaran ini belum jelas dan kami minta nanti untuk dari pihak PTBA untuk memberikan gambaran yang jelas.

Oleh karena itu lanjut Kosarudian, untuk rapat pada hari ini hanya membahas tentang perizinan dan untuk izin lingkungan saya kira harus di konsultasi. Untuk masalah di daerah Parjin harus ditingkatkan lagi.

“Karena masalah tersebut kami belum mendapatkan gambaran yang pasti, mungkin harus ditingkatkan lagi dan untuk tim yang akan di bentuk harus bekerjasama dengan baik nantinya,” tandas dia. (Adam)

Bagikan ke :