LEBARAN. BANYAK ‘KOBOI’ DI LAHAT

8-July-2016, 14:25

//// Pedagang ‘Pistol’ Jadi Favorit
Banyak Diserbu Konsumen Anak-anak

Meski terkadang cenderung berbahaya, namun nyatanya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, disetiap momen Idul Fitri, giliran pedagang pistol ‘diserbu’ konsumen. Adapun pistol disini bukannya yang sesungguhnya, melainkan hanyalah replika dan mainan saja, dengan bentuk yang beragam dan harga yang bervariasi, semakin menarik minat anak-anak di momen Idul Fitri ini sendiri.

Hal ini seperti terlihat dari pantauan di pasar kemarin (8/7), dimana dihampir seluruh pelataran kios pasar lematang, dipusat kota Lahat mendadak seperti di kawasan Texas, Amerika zaman dulu. Dimana anak-anak banyak yang dengan bebasnya menenteng pistol berbagai rupa dan ukuran, layaknya seorang koboy.

Fahmi (41), salah satu orang tua yang dijumpai dilapangannya mengaku tidak bisa menolak keinginan putranya, untuk membeli pistol mainan yang ada. Meski dirinya sadar, mainan itu jika tidak diawasi dalam penggunaannya bisa membahayakan, namun seolah sudah menjadi tradisi, disetiap momen lebaran, mesti harus dimiliki anak laki-laki.

“Men nak diturutke, kami agak was-was mbelike pistolan ini, karena memang kalo idak bener, pelurunyo meski dari plastik tetap bae bahayo. Tapi seolah sudah jadi adat kebiasaan, disetiap lebaran, mereka wajib memiliki mainan ini. jadi, yo tepakso kami turuti,” beber Fahmi.

Seperti dikemukakan diatas tadi, jenis dan ukuran pistol mainan yang ada sungguhlah beragam, begitu pula untuk harga jual yang ada. Para pedagang mengaku menjual mainan itu di kisaran harga Rp.60 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Di momen Idul Fitri ini sendiri, Amir (50) salah satu pedagang mengaku, dalam sehari bisa menjual hingga 40 pucuk pistol mainan, berikut perlengkapan lainnya.

“Alhamdulillah pak, kalo musim lebaran ini, agak banyak rezeki yang kami dapat. Dapatlah sekironyo kami jual sampe 40 – 60 pucuk pistol sehari,” tukasnya sumringah.

Diakuinya pula, tak jarang barang dagangan yang didapatinya dari Jakarta ini disaat hendak dibeli oleh konsumen, mereka mendapatkan kritikan, khususnya dari pihak orangtua anak-anak. Untuk itu, dirinya juga sebelum barang dagangannya laku terjual, juga kerap kali memperingatkan anak-anak untuk berhati-hati dalam memainkan pistolannya itu.

“Kami jugo saranke, selain membeli pistol mainan, anak-anak itu jugo biso membeli kacomato, atau perlengkapan lainnyo. Biar aman nian pas mainke pistolan yang adi itu,” bebernya lagi.

Hingga H+1 pasca Idul Fitri kemarin, kebanyakan toko di wilayah pasar Lahat masih banyak yang tutup dan belum kembali beroperasional. Kondisinya kemudian digantikan dengan para pedagang mainan ‘musiman’ seperti yang digambarkan diatas tadi. Mereka seolah berlomba-lomba meraup rezeki di momen peringatan Idul Fitri setahun sekali ini.(BOIM – LAHAT)

Bagikan ke :