KERJA KERAS P4GN BNNK, PAGAR ALAM TURUN STATUS KE WASPADA

25-March-2021, 12:08

PAGAR ALAM, SO – Mulai dari kerja tim besar hingga dukungan penuh berbagai elemen masyarakat dalam hal menurunkan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba di Kota Pagar Alam membuahkan hasin yakni penurunan status bahaya narkoba menjadi status waspada, hal ini ungkapkan Kepala BNN Kota Pagar Alam Andi Kurniawan S Sos, Rabu (25/3).

Dikatakan Andi, pada tahun sebelumnya, Kota Pagar Alam berada di status bahaya prevalensi penyalahguna Narkoba wilayah Sumsel dari 9 BNN Kabupaten/Kota. Saat ini status itu pun sudah berubah menjadi waspada prevalensi penyalahgunaan Narkotika.

“Penurunan status itu lebih dari adanya intervensi di daerah rawan Narkoba, dengan bersinerginya BNN Kabupaten/Kota setempat ataupun instansi vertikal yang ada disitu, untuk menggerakkan tiga Pilar Babinsa, Bhabinkamtibmas dan masyarakat ikut ambil bagian dalam memerangi Narkoba, sehingga dengan sendirinya ada pengawasan dari lingkungan RW dan RT setempat,” Kata Dia.

Lebih lanjut Andi menyampaikan, degan penurunan status tersebut ruang gerak dari mafia atau pengedar Narkoba ini jadi terbatas.

“Kelurahan Bersih Narkoba (BERSINAR) di Pagaralam, terdiri dari 35 Kelurahan dan 5 Kecamatan se-Kota Pagaralam. Nah, dari 35 Kelurahan ini, hasil pemetaan ada 10 Kelurahan rawan Narkoba, berada 6 di Kecamatan Pagaralam Selatan dan 4 di Kecamatan Pagaralam Utara,” tambahnya.

Andi menjelaskan, Untuk ranking pertama itu, ada di Kecamatan Pagar Alam Selatan yaitu di Kelurahan Tebat Giri Indah, Terkait hal ini pihaknya telah melakukan intervensi program BNN yang di masukkan di Kelurahan Tebat Giri Indah, dengan bersinergi bersama Pemkot Pagar Alam. Di tahun 2019, sesuai dengan Inpres 06 tentang rencana aksi P4GN, serta Permendagri No12 tahun 2019, Pemkot Pagaralam bersama Legislatif mengeksekusi Peraturan Daerah (Perda) Fasilitasi P4GN dan PN, kemudian dilanjutkan dengan Tim P4GN.

Dikatakan Andi lagi, Dengan adanya itervensi dari BNN, rehabilitasi berbasis masyarakat, pihaknya melakukan upaya jemput bola, sehingga dibuat pula relawan dan penggiat ditiap Kelurahan rawan Narkoba, dengan melibatkan Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda.

“Di tahun 2021, yang tadinya Kota Pagaralam itu dari 9 BNN Kabupaten/Kota di wilayah Sumsel masuk kategori bahaya. Sekarang, masuk di kategori waspada prevalensi penyalahguna Narkoba. Dan ini harus kita syukuri, karena ini semua berkat kerjasama tim, Pemkot Pagaralam, BNN, instansi vertikal, Polri, Polres, Kodim, Babinsa, Babhinkamtibmas dan masyarakat Kelurahan. Ini sudah membuahkan hasil dari kerja tim besar Kota Pagaralam, yang sebelumnya dari status bahaya menjadi status waspada,” tandasnya.(SO/Lianpga)

Bagikan ke :