Masyarakat Resah Sering Mati Lampu, Trisman : Cuaca Ekstrim Banyak Jaringan Listrik Terganggu

27-October-2018, 23:12

BANYUASIN — Listrik masih menjadi masalah krusial di beberapa daerah khususnya di wilayah Suak Tapeh dan sekitarnya dan dalam wialyah Kabupaten Banyuasin pada umumnya.

Kehandalan jaringan PLN yang menyuplai listrik ke rumah-rumah warga masih diragukan. Sebab, pemadaman masih sering terjadi. Tak hanya di waktu tertentu saja, bahkan hampir setiap hari.
Kondisi itu, sering dikeluhkan warga di wilayah Kecamatan Suak Tapeh.

“Setiap hari lampu kami pasti mati. Terutama sore jelang Maghrib atau angin deras dan hujan petir. Lampu hidup mati, 10 menit hidup, mati lagi,” ujar Syahman (55), warga DesaTalang Ipuh Kecamatan Suak Tapeh Banyuasin.

Menurut dia, kalau ada gangguan tiang listrik patah ditimpa pohon atau hal lainnya, lampu mati bisa seharian sehingga benar – benar membuat para pelangan jadi jengkel, apalagi alat – alat elektronik mereka banyak yang terganggu.

Manajer PLN Ranting Pangkalan Balai Trisman, ST saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut mengatakan, banyak sekali masyarakat yang masih mementingkan kepentingan sendiri. Sehingga pekerjaan jaringan kami sampai saat ini belum ada operasi karena terkendala tanam tumbuh.

“Kindisi listrik saat ini memang tidak stabil. Kondisi cuaca yang cukup ekstrim beberapa hari ini menyebabkan banyaknya jaringan listrik yang terganggu dan menjadi perhatian kami untuk perbaikan kehandalan listrik kedepannya,” ujar dia pada pewarta ini. Sabtu (27/10).

Masalah ini jelas dia, kita sudah mengadakan audensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Musi Banyuasin (Muba), dan semoga dari audensi tersebut cepat ada solusi sehingga permasalahan segerah dapat diatasi.

“Dalam audensi tersebut Sekda Muba meminta kepada masyarakat turut serta mendukung pembangunan jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 KV dari Gardu Induk Sungai Lilin Desa C3 sampai dengan Desa Sri Gunung oleh PT PLN (Persero),” kata dia.

Terkait masalah seringnya mati lampu, Ketua Lembaga GPMBM Banyuasin Darsan juga akhirnya ikut angkat bicara. Menurut Darsan Tahun 2017 yang lalu kami telah melakukan aksi damai ke PLN Ranting Pangkalan Balai terkait byar pet pemadaman listrik di Kabupaten Banyuasin.

“Pemadaman saat itu terjadi di Kecamatan Betung, Suak Tapeh, Banyuasin III dan Rantau Bayur, sedangkan di Kabupaten Musi Banyuasin meliputi Kecamatan Sungai Lilin, Keluang dan Bayung lincir, pemadam itu berlangsung lebih dari 3 x 24 jam”, Kata dia.

Darsan mengemukakan Informasi terkini yang diterima lembaganya bahwa adanya pembayaran yang tidak sesuai dengan pemakaian serta adanya salah pembayaran rekening yang terjadi di Kecamatan Betung dengan Babat Supat karena mempunyai kesamaan nama.

“Pengaduan ada yang berupa surat, sms bahkan ada warga yang datang langsung ke sekretariat kami untuk berkonsultasi”, terang dia dengan tegas.

Darsan juga meminta dan berharap agar PLN Cabang Pangkalan Balai segera memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggannya, karena jangan sampai alasan klasik yang diberikan oleh Manajer PLN seperti adanya tanam tumbuh di aliran kabel dan tiang listrik, binatang seperti monyet, burung dan belalang menjadi penyebab mati dan hidupnya lampu.

“Jika pemadaman listrik ini terus berlanjut maka jangan salahkan GP-MBM Banyuasin bersama dengan warga masyarakat akan melakukan aksi lebih besar lagi jelang akhir tahun 2018 ini”, tegas dia. (Adam)

Bagikan ke :