RATUSAN PESERTA IKUTI SOSIALISASI PENCEGAHAN PERDAGANGAN MANUSIA

12-April-2017, 17:34

PALI- Penculikan anak bahkan perdagangan manusia belakangan ini santer terdengar di belahan wilayah Indonesia dan ini menjadi hal yang menakutkan. Dengan berbagai macam modus diterapkan pelaku untuk menipu korban.

Untuk itu, pada Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang di PALI ditegaskan agar kewaspadaan diperketat dari keluarga, masyarakat maupun Pemerintah.

“Berbagai cara mereka lakukan untuk mencari korban, perbuatan keji dan memalukan pun akan mereka lakukan. Bahkan misalnya pun tawaran bekerja sebagai TKI atau keluar kota bisa menjadi modus perdagangan manusia, pelaku-pelakunya biasanya orang disekitar atau orang terdekat. Sasaranya keluarga miskin, berpendidikan rendah dan sebagainya. Modus-modus seperti ini harus diwaspadai,” ungkap Wakil Gubernur Sumsel H.Ishak Mekki yang juga Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT-PPTPPO) Sumsel usai acara pembukaan Sosialisasi yang digelar oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Kabupaten PALI dan BPPPA Provinsi Sumatera Selatan di gedung Pesos, Komperta Pendopo, Kabupaten PALI, Rabu (12/4).

Ishak Mekki menjelaskan yang menjadi  korban kebanyakan wanita dan anak. Tercatat 2015 ada 15 kasus, 2016 ada 8 kasus dan 2017 ada4 kasus, Ini tentu saja yang melapor saja, karena masih banyak yang tidak melaporkan karena malu dan sebab lainnya. Oleh karena itu perlu disosialisasikan. 

“Kalau masyarakat tidak selektif dan berhati-hati bisa saja tergiur dan menjadi korban. Hal ini harus kita hindari. Dan apabila ada hal yang mencurigakan jangan takut untuk melapor, langsung lapor saja kepada yang berwajib,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati PALI H Heri Amalindo mengatakan, dengan adanya kasus perdagangan orang, hal itu berarti sudah menghilangkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. “Sesama manusia harus saling melindungi dan saling menyayangi, jika sudah melanggar, sudah sangat bertentangan dengan hak manusia. Kita sama sama tahu telah banyak penculikan anak bahkan sekarang lebih gaya modern dengan cara menjebak korban secara halus, dengan cara berpura pura jadi penjual kelliling bahkan pura pura jadi seorang pengedar bunga, itu sudah terjadi diluar daerah provinsi Sumsel, maka dari itu kita harus waspada,” ungkap Heri Amalindo. 

Kepala BPPPA Sumsel Hj.Susna Sudarti SE Msi sebelumnya menyampaikan dengan adanya sosialisasi ini agar Kabupaten PALI khususnya dapat mencegah secara dini terjadinya perdagangan orang dan warga Pali dapat terhindar dari tindak pidana perdagangan orang. (VOLIS/SO/PALI)

Bagikan ke :