ISI

SUSNO DUADJI : PETANI SAYUR TAK SELALU MUJUR


12-October-2016, 06:36


PAGARALAM – Pagaralam adalah hamparan bentangan dataran, lembah dan bukit di kaki gunung Dempo, pemandangan yang indah dengan hawa yang dingin sangat cocok untuk Daerah Tujuan Wisata. Selain pemandangan yang sangat indah, Pagaralam yang berada di kawasan kaki gunung Dempo tanahnya sangat subur, apapun yang ditanam akan tumbuh dengan subur walaupun tidak dipupuk, Rabu (12/10)

Kesuburan tanah di kawasan kaki Gunung Dempo ini menarik minat para petani untuk menanam berbagai jenis sayuran seperti ; sawi, kubis, tomat, wortel, kentang, cabai, bawang, dll. Semua tumbuh subur, dan menjelang panin sunggh ladang sayur petani di Pagaralam menjadi pemandangan yang sangat indah, objek pariwisata yang sangat menarik.

Pagaralam adalah centra produksi berbagai jenis sayuran untuk Sumatera selatan, sayuran dari Pagaralam dikirim ke berbagai kota di Sumatera Selatan, khususnya Palembang bahkan sampai ke Jawa , setiap hari ratusan truk mengangkut berbagai jenis sayuran dari Pagaralam.

Manfaat semua jenis sayuran khususnya bagi kesehatan tubuh manusia hampir sama , dan sangat dianjurkan agar kita setiap hari mengkonsumsi sayuran karena sayuran berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan dan metabolisme :

~ sumber vitamin, mineral, dan gizi
~ menyehatkan lencernaan,
~ melancarkan BAB,
~ sumber utama serat,
~ meningkatkan system imum,
~ mencegah berbagai penyakit.

Apakah bertanam sayuran menjanjikan peningkatan ekonomi rakyat ?
Petani sayur nasibnya tak selalu MUJUR.
Jawaban nya bisa ya dan bisa juga tidak !
Dikatakan ya ; Apbila saat musim panin bukan musim hujan, dan saat musim panin tidak terlalu bersamaan sehingga pasar tidak kebanjiran sayuran, pasokan kurang permintaan tetap maka sesuai hukum ekonomi harga pasti naik.

Dikatakan tidak : Apabila saat musim hujan dimana sayuran saatnya panin, maka pasokan sayur ke pasar menjadi berlimpah , melebihi permintaan. hukum ekonomi selalu berlaku , barang melimpah permintaan tetap maka harga pasti turun, jadi musim penghujan petani sayur penghasilannya akan turun, bahkan adakalanya rugi.

Sebagai gambaran januari sampai maret 2016 awal musim hujan , harga sayuran turun tajam :
~ tomat dari Rp 4.500 turun menjadi Rp 1.500 / Kg
~ wortel dari Rp 4.000 turun menjadi Rp 1.500 / Kg
~ daun sop dari Rp 20.000 turun menjadi Rp 1.500 / Kg
~ kubis dari Rp 4.500 turun menjadi Rp 2.000 / Kg
~ dll semua harganya turun.

Sayuran adalah jenis komuditas pertania yang tidak tahan lama,,, ada batas waktunya, dalam hitungan hari,,, kalau tidak laku maka akan busuk, akan terbuang percuma, sehingga petani mengalami kerugian lebih besar.

Problem menahun dan akut sepanjang tahun dan bertahun-tahun dihadapi oleh petani sayur ini seolah tidak ada jalan keluarnya, seolah hanya menjadi problem petani sehingga petani sendirilah yang harus menyelesaikan nya.
Apakah persoalan rutine tahunan ini akan dibiarkan atau akan diselesaikan ?

Tergantung kita semua !
Akar masalahnya jelas ;
~ pasokan berlebihan di saat musim hujan,
~ waktu panin yang bersamaan,
~ daya tahan sayuran yang hanya dalam hitungan hari,
~ pasar sayuran masih pasar tradisional lokal Sumsel

Apabila keempat akar masalah ini selesai, insya Allah harga akan stabil dan mungkin akan bergerak naik, keuntungan letani sayur akan meningkat, tentunya kesejahteraan petani meningkat, multiple efeknya daya beli rakyat naik. Inilah indahnya ekonomi kerakyatan.
Penyelesaian, bukan mutlak beban petani, melainkan lebih banyak menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah.

Pasokan yang berlebihan disaat musim hujan dan musim lanin yang bersamaan ;
Dapat diatasi dengan turun tangan nya Pemerintah memberi lenyukuhan dan mengatur pola musim tanam

Daya tahan sayur yang hanya tahan dalam hitungan hari ;
Dapat diatasi dengan penyediaan cold storage baik di terminal sayur maupun pada mobil pengangkut, sehingga sayur sampai ke tujuan masih dalam keadaan segar.

Pasar sayuran masih pasar tradisional lokal Sumatera Selatan ;
Dapat di atasi dengan memperluas ke Pasar di Pulau Jawa yang selama ini sudah lernah ada yang memasarkan sampai ke Jawa tapi masih dalam jumlah yg sangat terbatas, dan karena waktu tempuhnya cukup lama, tranportasi tanpa cold storage maka sayuran menjadi rusak tidak segar.

Perlu upaya yang serius untuk menembus Pasar Luar Negeri ; ekspor ke berbagai negara khususnya negara Asia dan Asia perlu difasilitasi oleh Pemerintah dengan angkutan Sayur ke Luar negeri dengan pesawat, tentunya harus dibangun bandara yang memadai di centra produksi sayuran.
Eksport merupakan suatu keharusan supaya negeri kita tidak hanya menjadi pasar komuditas pertanian negara lain, tapi menjadi pemasom atau eksportir.
Semoga !!

Susno Duadji
———————–
~ Ketua Komite Pemantau Pengawas Pertanian Indonesia
~ Datok Patani
~ Ketua Umum TP Sriwijaya
~ Penasehat Syarikat Dagang-Syarikat Islam

(FATIR)

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

MUARA ENIM - 14-May-2025, 13:11

Kecewa Dengan Keputusan, Warga Desa Pulau Panggung Siap Aksi, Stop Aktifitas PT BAS Dan MME

LAHAT - 13-May-2025, 16:15

PLTU Baturaja Salurkan Sebanyak 1.055 Paket Sembako

LAHAT - 13-May-2025, 12:37

Belum 1×24 Jam, Tim Jagal Polres Lahat Tergabung Satgas GAKKUM Ops Sikat Musi I Berhasil Ungkap Kasus Pencurian

LAHAT - 13-May-2025, 09:08

Himbauan Pemberantasan dan Pencegahan Premanisme Pungli di Wilkum Polsek Kikim Timur 

LAHAT - 12-May-2025, 21:31

Giliran Polsek Kikim Tengah Ungkap Kasus Curat Rangja Ops Ketupat Musi I 2025

MUBA - 12-May-2025, 15:09

Waspada Penyalahgunaan Data Biometrik: Lindungi Data Pribadi Anda! 

PALEMBANG - 12-May-2025, 14:26

CATIN PRIA DI PALEMBANG DIBACOK OTK SAAT TURUN MOBIL

OKU - 12-May-2025, 12:59

Semen Baturaja Tennis Championship 2025 Resmi Dibuka,Dorong Minat Olahraga Tenis di Kalangan Pelajar OKU Raya

JAKARTA - 12-May-2025, 07:55

PLN Luncurkan Program Loyalti Gelegar PLN Mobile 2025, Hadiah Menarik untuk Pelanggan Setia

LAHAT - 11-May-2025, 21:04

Longsor Tutup Jalan Lintas Sepanjang 20 Meter

LAHAT - 11-May-2025, 16:33

Kapolres Lahat,Tegas: Premanisme Harus Hilang dari Kabupaten Lahat

MUBA - 11-May-2025, 16:04

WASPADA PENIPUAN! Akun Facebook An “Haji Toha” Gunakan Foto Bupati Muba, Dipastikan Palsu Alias Akun HOAX

LAHAT - 11-May-2025, 14:32

Telah Hadir Reflexsi PADUKA Dijalan Rejang Sebelum CityMall 

LAHAT - 11-May-2025, 10:57

Ops Sikat 1 Musi 2025, Dua Dari Tiga Pelaku Curanmor Ditangkap Polisi 

OKU - 11-May-2025, 07:33

Listrik Padam Di Hari Minggu Pagi, Berikut Penjelasan Manager PLN ULP Baturaja

MUARA ENIM - 11-May-2025, 00:23

Cuma Hitungan Jam, Polsek Laki Ungkap Kasus Pembunuhan di Desa Keban Agung

LAHAT - 9-May-2025, 23:58

Polsekta Lahat Ungkap Kasus Curat Ops Sikat Musi I 2025 

LAHAT - 9-May-2025, 19:49

Hendak Transaksi, Sintaro Ditangkap Satresnarkoba Polres Lahat Dipinggir Jalan Gugah 

LAHAT - 9-May-2025, 19:43

Sejumlah Oknum Diduga Premanisme di Kawasan Wisata Benteng Diamankan 

OKU - 9-May-2025, 18:16

Kapolres OKU dan Personil Mengecek Lapangan Tembak Polsek Baturaja Timur.

SULAWESI SELATAN 9-May-2025, 18:04

Listrik SuperSUN Hadir di Pulau Satangnga, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga

MUBA - 9-May-2025, 14:11

Pemkab Muba Gelar Exit Meeting Dengan BPK Perwakilan Sumsel

MUBA - 9-May-2025, 14:02

Muba Siap Gemparkan Proprov XV dan Peparprov V 2025

LAHAT - 8-May-2025, 21:20

Bupati Lahat Resmikan Perumda Tirta Lematang

LAHAT - 8-May-2025, 20:29

Sat Resnarkoba Polres Lahat Tangkap Andre di Pinggir Jalan

CATATAN SRIWIJAYA

  • Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50

    DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM

    Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.

    Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE