LAGI. KONDISI LAYANAN RSUD LAHAT TUAI KRITIKAN

23-June-2016, 17:05

//// Miris. Pasokan Air Minim Masih Jadi Keluhan

Ternyata. Janji dari pemantauan yang sempat dan pernah dilakukan jajaran pemerintah kabupaten (pemkab), dalam hal ini melalui bupati atau sekretaris daerah (sekda) beberapa waktu silam nampaknya masih tak begitu diindahkan oleh jajaran pengurus rumah sakit umum daerah (RSUD) Lahat. Terbukti dengan keluhan atau kritikan yang datang dari para pasien atau keluarganya belakangan ini, terutama mengenai masalah pasokan atau ketersediaan fasilitas air bersih di setiap ruangan atau bangsal perawatan yang ada di lingkungan RSUD sendiri.

Rusita (39) misalnya, salah seorang keluarga pasien, kemarin dijumpai dilapangan nampak melampiaskan kekesalannya terhadap kondisi RSUD Lahat saat dibincangi pewarta, dimana menurutnya, ia dan beberapa pasien lainnya sejak pagi hingga sore hari, Kamis (23/6) tidak bisa mencuci apapun, termasuk juga buat kebutuhan buang air, karena ketersediaan pasokan air di kamar mandi ruangan tempat keluarganya dirawat tidak tersedia.

“Kami sangat heran dan aneh dengan RSUD Lahat ini, setiap hari setiap malam kehabisan air dan wc yang sempat ada yang sudah rusak, tapi tidak juga kunjung dibenaridan akibatnya menyumbat, sehingga semua pasien mengeluh. Jangankan mau mandi dan menyuci piring, sedangkan pasien mau nyuci kemaluan usai buang hajat saja disini kami kesusahan,”bebernya.

Oleh karna itu lanjutnya, dirinya meminta kepada semua pihak unutk bisa mendengarkan keluhan pasien serta keluarga yang ada, serta melihat sendiri kondisi-kondisi yang ada dilapangan, di setiap zal yang tidak ada airnya sama sekali itu. “Tolonglah nian pak, kami disini ini tak semata gratis, tapi jugo ado yang membayar. Mano pelayanan prima yang selalu dijanjikan selamo ini,” ucapnya ketus.

Sementara itu terpisah, Direktur RSUD Lahat, dr Hj Laila Cholik Mkes membantah jika kondisi RSUD Lahat seperti yang dilaporkan oleh pasien itu. Menurutnya, pihak RSUD milik Pemkab Lahat itu telah melakukan pengisian air secara kontinu atau berkelanjutan setiap harinya.

“Terimakasih masukannya, untuk air Insyaallah untuk kebutuhan pasien cukup. Kami paling sedikit 3 kali menghidupkan pompa air untuk memenuhi kebutuhan dimasing-masing ruangan yang ada. Namun, kami juga disini ingin menghimbau kepada keluarga pasien, untuk tidak mencuci diruangan, karena memang tidak diperbolehkan,” beber Laila , saat dikonfirmasi pewarta via SMS.

Kendati demikian, Laila tak mengelak kalau untuk hari ini. Bak-bak penampung air itu memang sedang kosong, hanya saja ia menyebut jika kekosongan air di bak, itu lantaran PDAM yang tidak jalan.

“Untuk hari ini PAM Gunung Gajah macet, jadi kami sudah menghimbau kepada pasien untuk jangan terlalu banyak penunggu dan jangan mencuci, air PDAM sedang macet,” ungkap Laila lagi.(BOIM – LAHAT)

Bagikan ke :