POLRES LAHAT RILIS DATA RESMI ‘PEMBANTAIAN’ GEDUNG AGUNG

20-June-2016, 19:46

//// Dugaannya Murni Perampokan dan Terencana
1 Orang Pelaku Tewas, 1 Lagi Luka Tembak di Kaki

Setelah banyaknya berita yang beredar dilapangan, khususnya tentang peristiwa ‘pembantaian’ satu keluarga pedagang bakso yang ada di kawasan Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur. Akhirnya jajaran Polres Lahat mengeluarkan statemen atau rilis berita resminya, dalam hal ini disampaikan Kapolres Lahat, AKBP Rantau Isnur Eka Sik, melalui Kasat Reskrim, AKP Arif Mansyur SH Sik kemarin sore (20/6).

Dalam rilis yang disebarkan melalui media ‘Whatsup’ milik Kasat Arif disebutkan, benar bahwa pihaknya (Polres Lahat.red), dalam hal ini satua reserse kriminal (reskrim) berhasil mengungkap kasus tindak pidana kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) yang diatur dalam pasal 365 (4) KUHP, yang menyebabkan korban meninggal sekeluarga, korbannya Giyarni (35), Siswanti (31) dan reza bagus Pratama (9), semuanya warga Desa Gedung Agung, Merapi Timur.

“Dengan awalnya pada Rabu tanggal 15 Juni lalu, sesuai LP no :LP/A-01/VI/2016/SUMSEL/RES LAHAT/SEK MERAPI, pada hari kamis tgl 16 juni 2016, yang mayat korbannya ditemukan di Oku Timur, di desa Suka Jaya, Kecamatan Buay Madang Timur, OKUT,” beber Arif.

Dilanjutkannya, kemudian anggota satreskrim Polres Lahat mulai melakukan penyelidikan, diantaranya dengan modal di baju salah satu korban tertulis SDN 3 merapi timur dan terdapat tulisan bakso ojo lali atau mas Gi Lahat, kemudian anggota dari OKUT memberitahukan berita tersebut Polres Lahat. Lalu, dari unit identifikasi Polres Lahat dibantu tim Labfor Polda Sumsel mengadakan cek TKP yang ternyata ditemukan rumah tersebut sudah berhamburan darah.

“Lalu kami juga menduga diperkirakan sudah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan sebelumnya, dikarenakan mobil serta beberapa HP milik korban juga telah hilang. Tim pun kemudian langsung menyusuri keberadaan tersangka,” papar Arif lagi.

Sampai akhirnya, selang tak kurang dari 3 harian, akhirnya petugas berhasil mengidentifikasi para tersangka, JP alias HR (33), dan SW (41), semuanya adalah juga warga Desa Gedung Agung, Merapi Timur. Saat hendak dilakukan upaya penangkapan, pada tanggal 18 juni sekitar pukul 19.30 wib di lokasi dekat terminal Lembayung atas nama tersangka SW, pd saat ingin ditangkap melarikan diri dan diberi tindakan tegas dan mengenai telapak kaki sbelah kanan hingga berhasil dilumpuhkan.

Kemudian, 1 orang pelaku lagi diamankan dan ditangkap di kawasan pabrik tebu Negara Batin, kabupaten Way Kanan Lampung Utara, pada 19 Juni 2016, sekitar pukul 14.00 wib. Saat hendak dibekuk, pelaku melarikan diri masuk kedalam perkebunan tebu, sehingga anggota kesulitan menangkap, meski sudah diberikan beberapa kali tembakan peringatan namun tidak juga berhenti, sehingga kemudian dilakukan pelumpuhan dengan penembakan.

“Korban kondisi terakhirnya tertembak 2 luka dibagian paha kanan, 2 tembakan di paha kiri, dan 1 di punggung, kesemuanya dari arah belakang. Kondisinya banyak mengeluarkan darah, dan saat dicoba di bawa ke rumah sakit terdekat, pelaku meninggal dunia diperjalanan, karena lokasi perkebunan yang sangat jauh dari kota,” beber Arif.

Kapolres Rantau kemudian menambahkan saat dikonfirmasi terpisah, semuanya sudah diungkap. Untuk sementara, dari hasil pengakuan tersangka SW, kasusnya murni perampokan, dengan maksud mengambil beberapa barang milik korban. Ini terbukti dari beberapa sisa BB yang berhasil didapati, berupa 1 unit Mobil APV Hitam, 1 HP mito, dan uang sejumlah Rp.100 ribu dari jumlah Rp.1.500.000,- yang sempat diambil keduanya dari kediaman korban sebelum kabur.

“Kami ucapkan terima kasih atas semua kerjasama yang ada dari semua pihak, seperti Polres OKUT dan Polres Way kanan, serta masyarakat yang ada dilapangan,” ungkap Rantau.(BOIM – LAHAT)

Bagikan ke :