PEMKAB DAN IKSS GELAR SEMINAR BAHASA MELAYU

19-May-2016, 18:09

//// Gandeng IKSS Bukukan Bahasa Melayu Jadi Kamus
Jadikan Hadiah di Momen HUT Lahat Ke-147

‘Bahasa Ibu’ atau sering disebut bahasa daerah, mungkin dewasa ini keberadaannya mulai tergerus dan bahkan tergusurkan dengan hingar-bingar modernisasi serta perkembangan zaman. Maka dari itu, kemarin (19/5) bertempat di Hotel Grand Zuri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, dalam hal ini melalui bupati H Saifudin Aswari Rivai SE, bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Seganti Setungguan (IKSS) berinisiatif menggelar seminar mengenai bahasa melayu, khususnya bahasa seganti setungguan, sekaligus rencana pembentukan museum Seganti Setungguan kedepannya.

Dalam sambutannya, Ketua IKSS, Marsekal Madya Rahman Heriyadi mengatakan, dirinya selaku warga Lahat, khususnya yang berada diperantauanpun sampai hari ini masih tetap dan selalu ingin mempertahankan serta bangga dengan keberadaan bahasa melayu seganti setungguan. Namun, kenyataan lain dilapangan begitu miris terlihat, dimana khususnya kalangan generasi muda, asli keturunan Lahat, Empat Lawang, Pagaralam, sebagian Bengkulu, Baturaja hingga ke Muaraenim, yang masuk dalam lingkaran keturunan Besemah beradatkan seganti setungguan, justru sudah mengenyampingkannya.

“Bahasa dusun sering disebutkan, itu justru seharusnya tetap menjadi suatu kebanggan bagi kita, bukan justru menjadikannya hal yang memalukan. Jadi, jika eksistensinya sendiri sudah mulai terpinggirkan, kami sungguh sedih,” pungkas Rahman.

Dilanjutkannya, setelah sebelumnya sempat berbicara dengan bupati Lahat, alhamdulillah mendapatkan respons positif, maka akhirnya IKSS dan juga Pemkab Lahat sepakat untuk lebih menggali kembali nilai-nilai serta makna dibalik bahasa melayu seganti setungguan sendiri, hingga keberadaannya bisa tetap ada dan lestari ditengah-tengah masyarakat seganti setungguan yang juga terus bermodrenisasi.

“Kita jelas wajib mengikuti perkembangan zaman, tapi bahasa ibu harus tetap menjadi suatu ciri khas serta kebanggaan kita. Hari ini, mari kita sama-sama kembali memahami bersama tatanan bahasa melayu seganti setungguan, jika perlu dalam waktu dekat akan kita bukukan dalam bentuk semacam kamus khusus, dan akan didirikan pula semacam museumnya,” beber Rahman lagi.

Menanggapi hal ini, bupati Aswari juga sangat menyampaikan kata sepakat serta dfukungan penuhnya. Menurutnya, dirinya sendiri selalu dan sangat bangga tentang identitas dirinya, notabene sebagai keturunan aseli seganti setungguan. Dimanapun, jika memang ada kesempatan bisa berbahasa ibu, dirinya pasti menyempatkan diri untuk memakai bahasa kebanggaannya itu.

“Memang, situasinya juga jelas mestilah disesuaikan. Jika dalam kondisi situasi formil, kita boleh menyampingkannya. Akan tetapi, jika memang tak ada halangan pasti, saya selalu bangga dengan bahasa dusun laman kami,” ujarnya berlogatkan dusun khas Lahatnya dalam sambutan.

Kedepan dilanjutkan Aswari, pihaknya dalam hal ini pemkab Lahat juga sangat sependapat jika kemudian bahasa aseli seganti setungguan bisa dibuatkan dalam bentuk buku atau kamusnya. Sehingga sampai kapanpun, takkan hilang oleh pengaruh apapun, bahkan dalam waktu dekat rencana pendirian museum khusus seganti setungguan juga bakal segera diwujudkan.

“Nantinya semua tutur bahasa aseli daerah sini akan dibukukan, begitu pula jika perlu semua tentang adat dan seni budaya seganti setungguan juga bisa diinventarisir, sehingga kedepan akan menjadi salah satu aset paling berharga bagi wilayah Lahat khususnya, seganti setungguan umumnya,” tegas Aswari.(CEPY – LAHAT )

Bagikan ke :