LAGI. PILKADES TUAI KRITIKAN

5-November-2015, 15:23

//// Indikasi ‘Money Politik’ Mencuat
Di Wilayah Desa Muara Siban

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (pilkades) Muara Siban, kecamatan kota Lahat yang baru beberapa hari selesai dilaksanakan belakangan terindikasi adanya ‘kecurangan’, dimana diduga adanya indikasi aksi ‘money politik’ (politik uang.red) yang menjadi butir perjanjian tak dilakukan dalam pelaksanaan pilkades, namun tetap terjadi, sehingga warga mendesak adanya sanksi tegas dari pihak terkait akan hal ini.

Elan Setiawan (33) warga desa Muara Siban mengatakan, sangat mengharapkan agar Pemkab Lahat, khususnya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPemdes) Lahat segera menindaklanjuti hasil Pilkades yang saat ini dimenangi Kuswara (Cakades nomor urut 4.red), karena dinilai telah melakukan tindakan menyimpang dan bertentangan dengan Perda No.4 tahun 2015.

“Kami tidak mempermasalahkan siapa yang menang, namun dia (Kuswara.red) secara jelas melakukan money politik kepada warga, dengan memberi uang sebesar Rp.50 ribu – Rp.100 ribu permata pilih,” ungkap Kuswara, yang juga merupakan salah satu calon kades nomor urut 3 di pilkades Muara Siban, beberapa waktu lalu.

Ditambahkannya, saat ini pihaknya telah memberikan surat laporan ke BPMPemdes, yang ditembuskan ke Bupati, Ketua DPRD Lahat dan Kapolres, agar segera ditindak lanjuti.

“Laporan telah kami sampaikan, harapan kami agar kecurangan yang kami terima bisa disikapi dengan tegas oleh pihak terkait,” jelasnya.

Senada Ripansa Antoni, Cakades nomor urut 2, dimana dirinya menuturkan, aksi money politik yang dilakukan jelas telah mencoreng pesta demokrasi dan merugikan masyarakat. Karenanya, harus ada sanksi tegas dari Pemkab Lahat agar pada Pilkades mendatang, akan benar-benar melahirkan pemimpin yang amanah dan bukan pemimpin curang.

“Kami menerima kekalahan, jika pelaksanaan Pilkades murni, tentu kami akan bijaksana menyikapinya. Namun money politik yang dilakukan sangat melukai seluruh warga desa Muara Siban,” imbuhnya.

Zulkarnain Cakades Nomor urut 1 pun juga mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan butir-butir perjanjian sebelum dan sesudah pelaksanaan Pilkades, bahkan tidak melakukan aksi anarkis, namun adanya bukti money politik dari Kuswara (Kades terpilih-red) sangat tidak bisa diterima dengan ikhlas.

“Aturan telah kami jalankan sehingga pelaksanaan pilkades kondusif, kami sangat kecewa karena kondisi seperti ini bisa menimbulkan kericuhan Pemkab Lahat tidak menindak lanjutinya,” ucapnya.

Sementara itu ketua pelaksana Pilkades, Fikri, melalui stafnya, Amir menjelaskan, sangat tidak tahu menahu adanya aksi money politik dari salah satu Cakades. “Kami tidak tahu menahu itu,” ungkapnya singkat.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :