Polres Empat Lawang Serius Membasmi Begal

17-September-2015, 19:24

EMPAT LAWANG – Jajaran Polres Empat Lawang terus mempersempit penggunaan kendaraan bermotor tanpa dokumen surat resmi (Bodong). Hal tersebut dilakukan guna menekan ruang gerak pelaku kejahatan dengan kekerasan (Begal, red).

        Dalam sepekan 99 unit sepeda motor dan dua unit mobil diduga bodong berhasil diamankan dalam operasi gabungan diwilayah hukum Polres Empat Lawang, khususnya Pendopo dan Lintang.

“Kita ingin menekan peredaran motor bodong hasil kejahatan,” tegas Kapolres Empat Lawang, AKBP Rantau Isnur Eka melalui Kasat Reskrim, AKP Nanang Supriatna, kemarin (17/9).

          Nanang mengatakan, selain untuk menekan penggunaan motor bodong, pihaknya melakukan operasi dan giat rutin ke seluruh wilayah Empat Lawang. Menekan aksi begal dari akarnya seperti perjudian, narkoba dan pelanggaran hukum lainnya.

           Dari 99 unit sepeda motor diduga bodong yang diamankan di Mapolres Empat Lawang dianalisa pihak kepolisian, terang nanang didominasi hasil pembegalan, ini dilihat dari kondisi kunci kontaknya masih bagus. Kalau hasil pencurian, tentu pelaku merusak kunci kontaknya. Selain itu, sudah beberapa hari diamankan di Mapolres, tidak ada pemilik datang untuk mengurus kendaraanya.

“Tahap awal ini, pengguna motor bodong diberikan pengarahan agar tidak lagi membeli motor tanpa dokumen lengkap. Namun kedepan jika terjaring, dipastikan ada sanksi tegas sesuai aturan,” bebernya.

       Nanang mengimbau, bagi pemilik kendaraan yang diamankan di Mapolres Empat Lawang, bisa mengurus kendaraanya dengan catatan ada kelengkapan dokumen kepemilikan seperti BPKB dan STNK. Begitu juga, jika ada warga pernah menjadi korban begal atau pencurian sepeda motor (Curanmor), bisa mengecek di Mapolres. “Kita kasih waktu silahkan cek, kalau memang tak ada pemiliknya ya sesuai aturan kemungkinan nanti akan dilebur (pemusnahan, red),” tambahnya.

          Informasi dihimpun, puluhan sepeda motor diduga bodong tersebut diamankan di Mapolres Empat Lawang. Hasil dari operasi gabungan Sat Reskrim dan Sat Lantas, melalui razia rutin, operasi bahkan dengan penjemputan di kebun-kebun milik warga. Ironisnya, peredaran motor bodong disinyalir masih marak di Empat Lawang, sumber menyebut, pengguna membeli sepeda motor hasil kejahatan tersebut dengan harga kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per unit.

Karena harganya tergolong murah, biasanya motor bodong dimodifikasi jambrong, digunakan petani untuk ke kebun. (OPI4L)

Bagikan ke :