Bupati Kucurkan Anggaran Rp23 Miliar Buat Kemajuan Pendidikan Banyuasin

8-December-2018, 20:00

BANYUASIN — Kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Banyuasin menjadi prioritas utama, satu dari tujuh Program Unggulan dalam Visi dan Misi Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera yang diusung oleh Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin H Askolani dan Slamet lima tahun kedepan.

Adapun program unggulan itu adalah Banyuasin Cerdas, upaya yang dilakukan Pemkab Banyuasin dalam mewujudkan program tersebut meningkatkan kesejateraan guru baik PNS maupun honorer, serta pembangunan infrastruktur sekolah-sekolah diwilayah Banyuasin.

Terlebih saat ini jumlah guru yang tercatat di PGRI Kabupaten Banyuasin diperkirakan mencapai 13 ribu terdiri dari guru PNS dan Honorer. Sedangkan gaji honorer sekarang masih kecil, dibandingkan daerah lain.

Bupati Banyuasin H Askolani mengatakan telah menyusun 7 Program Unggulan dalam mewujudkan Visi dan Misi Banyuasin Bangkit, Adil dan Sejahtera lima tahun kedepan, salah satunya Program Banyuasin Cerdas guna memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Banyuasin.

Kata dia, pada ABPD tahun 2019 akan datang, Pemkab Banyuasin akan mengelontorkan anggaran sebesar Rp 23 milyar untuk digunakan biaya pendidikan di Kabupaten Banyuasin.

“APBD Banyuasin 2019 sebesar Rp 2,2 triliun yang angkanya masih sangat jauh dari Kabupaten Muba yang mencapai Rp 4 Triliun. Tapi kita tetap semangat meskipun anggaran Banyuasin kecil, kita berbagai upaya mencari anggaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk Pendidikan Banyuasin,”ujar Askolani Bupati Banyuasin pada saat acara HUT PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional 2018 dihalaman Kantor PGRI Banyuasin.

Dia bersama Wakil Bupati Banyuasin Pakde Slamet saat ini belum bisa berbuat banyak untuk pembangunan infrastruktur sekolah seperti perbaikan ruangan kelas, kekurangan ruang kelas, atap bocor, sehingga tidak layak dan miris melihatnya.

Karena dirinya masih melihat dan mempelajari persoalan yang dihadapi Banyuasin kedepan. Untuk sementara ada 2000 guru honorer yang diberikan insentif oleh Pemkab Banyuasin.

“Kita harus yakin dan optimis dengan Program Banyuasin Cerdas maka mutu Pendidikan di Banyuasin akan terus meningkat dan terbaik. Ada 2000 guru yang diberikan insentif dari Rp. 250, Rp 500 ribu dan 1 juta perbulan oleh Pemkab Banyuasin,”jelasnya.

Terpisah, Ketua PGRI Sumsel Ahmad Zulianto mengaku dukungan Pemkab Banyuasin terhadap kemajuan pendidikan sudah begitu besar, terlebih perhatian terhadap kesejahteraan guru honorer meskipun nilainya belum maksimal. Karena kalau tidak dibantu guru honorer

“Kami bersyukur 2019 dengan diberikan insentif kepada guru dan berbagai bantuan misal lahan sekretariat PGRI yang nilaibya Rp 1,3 milyar dan tahun depan dibantu sebesar Rp 200 juta untuk pembangunan pagar,”katanya.

Mengenai wacana pemerintah pusat bakal menjadikan guru sebagai PPPK, dia menerangkan akan diakomodir dengan dites dan SKnya diberikan setiap tahun. PGRI mempersoalkan hal itu, tes tak jadi masalah tapi antar honorer itu sendiri jangan sampai melebar, SK diterbitkan tidak ada sampai setahun kalau bisa sampai pensiun dan kesejahteraan sama dengan ASN.

“Inilah masalah yang diusulkan kepada Pak Presiden dan sekarang Pak Presiden sedang menunggu usulan dari PGRI tersebut,”terangnya (Adam)

Bagikan ke :