YANG PENTING HAPPY, MENIKMATI EKONOMI KERAKYATAN ALA SUSNO

12-August-2016, 19:25

PALEMBANG – Happy , bahagia, dan nikmat lezat tak perlu pergi ke kafe mewah atau ke resto mewah di hotel berbintang , dan tak perlu mengeluarkan duit banyak, tentunya syrat utama tak perlu gengsi-gengsian.

Ini cara menimati ekonomi kerakyatan yang disuarakan oleh ketua TP Sriwijaya, dengan cara sederhana masyarakat bisa merasakanya dengan hanya berjajan di kaki lima, dia menyempatkan diri untuk mengunjui warung rakyat seperti Bak Mie Mas Muh.

“Rasa nikmat, lezat terjangkau oleh kantong, dan bisa ngobrol sesama pengunjung, akrab, mungkin sulit kenikmatan seperti ini kita temukan di resto hotel berbintang, saking nikmatnya bersantap ria sampai keringat pun bercucuran.

Soal hiburan jangan khawatir, lagu top era dulu dan era kini akan dibawakan oleh seniman jalanan, dan bisa order lagu kesayangan. Kalaupun mau sambil ikut bernyanyi atau pinjam gitar seniman jalanan untuk dimainkan sendiri juga boleh, asyikkan,” ujarnya sambil bergurau.

Dari Bak Mie Mas Muh, dia masih mau wisata memanjahkan lidah, dilanjutkan di warung wedangan Bandrek 555, Kedauwung, dia ketemu dengan kaula muda dan maksimum setengah baya, kebanyakan mahasiswa dan eksmud.

Wedang jahe telor bebek atau telor ayam, super mie rebus dan goreng, ada otak-otak siap menemani wedang hangat yang disajikan dengan harga yang sangat terjangkau dan seniman jalanan siap menghibur dengan lagu disesuaikan selera pengunjung, seniman jalanan anak muda yg sopan dan tak kalah dengan pemusik profesional.

“Yang pasti, kebersamaan ini kita bisa ngobrol sesama pengunjung antar meja, dengan anak muda berbagai profesi. Tak terbayangkan betapa gayengnya kalau banyak elit politik dan elit pemerintah Sumsel yang suka berkunjung ke warung rakyat.

Tentunya akan mendorong kelompok masyarakat dan kelompok profesi yang lain dari berbagai kelas untuk mencoba makan dan minum di warung emperan dan kaki lima atau di lapak. Promosi yang sangat mujarab,” ungkapnya lagi.

Manfaat yang sangat besar dari kehadiran beliau-beliau adalah menghidupkan dan memelihara ekonomi kerakyatan dan memancing wisatawan domestik dan manca negara untuk mencipratkan rupiah dan valuta asingnya kepada rakyat Sumatera Selatan inilah wujud pemerataan rezeki pariwisata.

“Sedap nian kalau suatu saat pejabat tinggi derah nongkrong dan ngobrol dengan kaula muda dan mahasiswa di warung dan kedai, yakinlah beliau-beliau akan banyak menerima informasi orsinil dari sumbernya, tentunya bukan laporan asal bapak senang atawa ABS. Dan insya Allah pejabat yang suka manunggul dengan rakyat dan kaula nya akan disayangi dan dicintai rakyat.

Dan pasti kaula muda akan ngajak beliau-beliau berselfie-ria, dan sekalian memberi dorongan semangat kepada generasi muda untuk berkarya dan sukses dalam karier membangun bangsa dan negara sesuai bidang pengabdian pada masing-masing profesi,” katanya, Jum’at (12/8).

Dipenghujung jalan – jalan Susno berharap,kalau pemda membangunkan lapak dan warung yang bagus bersih, lengkap dengan fasilitas air dan listrik. Beri fasilitas, sehingga akan berbalik kesan pemerintah suka menggusur kaki lima dan lapak menjadi pemerintah yang bersahabat dan mencintai rakyat.

“Listrik dan air bayar tapi murah, bangunan jangan bayar tapi cukup dengan iuran harian sebagai pemasukan kepada kas daerah, pemda rugi sedikit gak apalah, wong pemerintah itu bukan bisnis, tapi memberikan kesejahteraan kepada rakyat, tidak berdasarkan untung rugi,” pungkasnya.(Susno)

Penulis : Indi Sirani

Bagikan ke :