SETIAP TURUN HUJAN DERAS, KAMPUNG KAPLING PGRI DAN MEKAR JAYA SELALU KEBANJIRAN

31-May-2021, 21:32

PAGAR ALAM, SO – Kurun waktu satu bulan terakhir ketika turun hujan deras di Kota Pagar Alam hampir setiap sudut mengalami banjir akibat luapan saluran Drainase, yang terparah salah satunya di daerah Kapling PGRI dan Mekar Jaya Kelurahan Pagar Alam Kecamatan Pagar Alam Utara Kota Pagar Alam, Senin (31/5).

Pantauan dilapangan terlihat beberapa titik banjir akibat luapan air ketika hujan deras, luapan air yang selalu mengakibatkan banjir tersebut diduga akibat saluran Drainase yang dibangun terjadi penyempitan atau kelebaran saluran Drainase mengecil, sehingga tidak mampu menampung debit air.

Salah seorang warga Kelurahan Pagar Alam mengatakan, banjir ini merupakan yang terparah, Sebelumnya bila hujan deras tidak mengakibatkan banjir separah ini, bahkan menurut dia, luapan air akibat hujan deras yang terjadi tidak dapat ditampung oleh aliran air sehingga mengakibatkan banjir.

Dirinya berharap hal ini dapat diperhatikan serta diberikan solusi oleh Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak kebanjiran ketika musim penghujan tiba.

“Ya tiap musim hujan pasti kebanjiran disini (Kapling PGRI Mekar Jaya), Siring itu terlihat mengecil, jadi ya airnya meluap ke Permukiman warga, kami berharap ada solusi dari Pemerintah itu saja,” ungkap dia.

Sementara Pemerintah Kota Pagar Alam melalui Sekretaris Daerah Drs Samsul Bahri Burlian Msi mengatakan, Penyebab banjir di daerah Kapling PGRI belakang PU tersebut adalah akibat tidak seimbangnya antara volume air yang ada dan luasnya lahan yang dapat di aliran oleh air.

“Penyempitan aliran air, yang diakibatkan banyaknya masyarakat yang membangun bangunan disepanjang DAS. Disisi lain ke 2 kawasan tersebut terletak dibahagian hilir, yang secara alami memang tempat berkumpulnya air,”Kata dia.

Menurut Sekda, Masyarakat banyak yang mengalih fungsikan yang selama ini menjadi tempat penampungan air menjadi bangunan. Sehingga seharusnya air mengalir dengan lancar tetapi menjadi terhambat dan menggenangi hingga menjadi banjir serta diperparah lagi dengan banyaknya sampah sampah yang ada di aliran sungai tersebut.

Sekda menegaskan, Upaya kedepan untuk mengurangi banjir tersebut dengan cara melakukan normalisasi aliran sungai di sepanjang DAS. Aliran air yang kecil akan diperbesar. Irigasi dari Mekar alam menuju belakang PU akan dibangun irigasi permanen dengan pembagian air yang memadai.

Lebih lanjut Dikatakan Sekda, Bila air tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pembendungan, namun bila debit air tinggi maka pintu air tersebut dibuka. Selain itu, akan dibuat pemindahan saluran air dibagaian hulu sebelum air tiba di Jagalan dan belakang PU, bila permukaan air melebihi kapasitas akan mengalir ke saluran yang diarahkan ke Ayik Betung. Sehingga volume air yang akan mengalir kebahagian hilir akan berkurang.

“Upaya ini nanti harus didukung oleh segenap lapisan masyarakat dengan cara tidak memperkecil saluran air tidak membuang sampah ke siring, adanya kepedulian masyarakat dalam menjaga kelancaran air mengalir. ini upaya yang akan dilakukan Pemerintah,” pungkas Sekda. (SO/Lianpga)

Bagikan ke :