Cegah Karhutla, Tim Posko 4 Desa Prajen Terus Melaksanakan Patroli Terpadu

12-September-2018, 04:52

BANYUASIN — Meskipun Asian Games telah usai, Tim Pencegahan Karhutla Posko 4 Desa Prajen, dengan wilayah kerja BPBD Kabupaten Banymuasin Provinsi Sumatera Selatan terus meningkatkan Patroli terpadu. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya Karhutla.

Patroli terpadu dilaksanakan 12 orang Tim Pencegahan Karhutla yakni Eko Wahyudi (BPBD), Doli Kristiawan (BPBD), M. Tanzillal Andiko (BPBD), Agus Winarto (Manggala Agni), Serda Suprihatin (TNI), Aipda Tedi Irwansyah (POLRI), Susanto (PBK/Damkar), Ngadio (DPA), Mistam (DPA), Ari Budiino (DPA), Tohirman (MPA) dan Misnan (MPA).

Patroli terpadu kali ini berlokasi di Desa Sri Menanti, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin. Selasa (11/09). Dan kondisi cuaca di Desa Sri Menanti saat ini dimana Suhu 28 °C, Kelembaban 75 %, Curah Hujan : 0,0 mm, Angin 15 km/jam dan keadaan Cuaca pada
Pagi Cerah Berawan, Siang Berawan dan Sore juga Berawan.

Sedangkan kordinat S : 02°59.830″ dan E : 104°52.581″.
Vegetasi Semak Belukar, Gegas, ilalang, lahan kosong. Kondisi kadar air bahan bakar rendah, jenis tanah Mineral, Kedalaman Gambut 00, Sumber Air 00, Konsentrasi Penduduk jarang. Sementara aktivitas Masyarakat berkebun dengan Status Lahan : APL dan Luas Lahan : ± 2 Ha serta Potensi Kebakaran tinggi.

Diksempatan itu Tim juga melaksanakan Sosialisasi tentang dampak bahaya yang ditimbulkan akibat Karhutla kepada Siswanto dan Yanto di Desa Sri Menanti Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

“Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi Patroli di Desa Sri Menanti dan Tim kemudian melakukan sosialisasi serta pemahaman tentang Karhutla dan pembukaan lahan dengan cara tidak dibakar,” ujar Kapolsek Air Kumbang Iptu Fetra Albert, SH.

Menurut dia, Tim pun juga memberikan alternatif bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri sehingga dapat menghemat biaya pertanian.

“Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan di dalam keluarga,” ujar dia.

Dikatakan dia bahwa saat ini Kondisi wilayah Desa Sri Menanti sekarang memasuki musim kemarau dan setelah dilakukan uji remas serasa terlihat kadar air bahan bakar sudah mulai mengering dan ketinggian muka air sudah jauh drastis menurun dan banyak juga areal rawan tidak memiliki sumber air.

“Terkait hal tersebut warga Desa Sri Menanti sangat mendukung dan siap berperan aktif dalam mencegah bencana Karhutla dan mereka siap diperbantukan apabila kedepannya ada bencana kebakaran hutan dan lahan karena mereka tahu Karhutla sangat merugikan dan menganggu aktifitas mereka sehari – hari,” tandasnya (Adam)

Bagikan ke :