50 SMA/MA DI BANYUASIN GELAR UN

9-April-2018, 15:59

BANYUASIN – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Menengah Atas (MKKSMA) Kabupaten Banyuasin Ridwan Nawawi. SAg. MSi mengatakan, hari ini, Senin (09/04) ada 50 SMA dan 35 MA menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) serentak.

Untuk tingkat SMA ada 28 sekolah atau baru 65 persen yang mengelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dari 50 SMA, sedangkan MA hanya satu sekolah dari 35 sekolah penyelenggara UN tahun pembelajaran 2017/2018 di Banyuasin.

Selebihnya, kata dia masih mengalar Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP), pada umumnya sekolah yang berada di wilayah terpencil dan wilayah perairan. Penyebabnya, ujar dia, karena keterbelakangan dan terkendala jaringan internet serta minimnya sarana untuk penyelenggara UNBK.

Menurut dia, siswa yang ikut menyelenggarakan UNBK tingkat SMA sederajat sebanyak 6.213 siswa. Jumlah tersebut termasuk siswa Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.479 orang. Rata – rata MA menyelenggarakan UNKP, karena hanya satu yang menyelenggarakan UNBK yakni Madrasah Alim Negeri (MAN) 1 Banyuasin III.

Untuk hari pertama diselenggarakan Senin (9/4) kemarin, mata pelajaran Bahasa Indonesia (BI) baik UNBK maupun UNPK. Sebab jadwalnya serentak. “Jadwal SMA dengan MA serentak, lain halnya dengan SMK sudah digelar minggu lalu,” tegas dia saat dimintai keterangannya.

Hingga sore kemarin, kata dia, belum ada laporan tentang adanya gangguan pada pelaksanaan UNBK maupun UNPK. Biasanya kalau memang ada gangguan jaringan atau persoalan lain langsung diinformasikan, tapi hingga sore harinya masih berjalan lancar. “Memang ada sebentar mati listrik, namun bukan masalah bagi kami,” ucap dia.

Hari pertama penyelenggaraan UNBK dan UNPK belum juga ada laporan terkait adanya siswa yang tidak ikut, sebab belum ada laporan dari kepala sekolah masing-masing. “Umntuk hari pertama semua siswa mengikuti Ujian Nasional (UN), baik berbasis computer maupun berbasis kertas pensil.

Menjawab pertanyaan media ini , dia mengakui, untuk UNBK sangat tergantung dengan jumlah siswa di sekolah, ada yang menyelenggarakan dua sesi, ada yang tiga sesi. Tapi, rata – rata sekolah SMA menyelenggarakan UNBK tiga sesi, karena keterbatasan peralatan UNBK.

Sedangkan UNKP tidak ada gangguan sama sekali, karena mereka memakai sistem pensil kertas atau manual. Hanya saja, lembar jawaban UNPK langsung diserahkan ke Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di Palembang setiap hari, kecuali yang jarak tempuhnya jauh mungkin bisa ditunda hingga keesokan harinya.

“Maunya kita 100 persen SMA penyelanggara UNBK, tapi banyak faktor penyebabnya, sehingga baru sekolah yang berada di wilayah daratan dan SMA yang bisa dijangkau internet. Sebenarnya, kalau hanya sarana bisa kerjasama dengan sekolah lain, karena ada beberapa sekolah yang mesih meminjam komputer dengan sekolah lain,” ujar dia.

Tapi tegas dia, kalau memang jaringan sudah tidak ada, termasuk sarana tidak mendukung, terpaksa sekolah bersangkutan melaksanakan UNPK. Diharapkan tahun depan bisa mencapai 100 persen. (Adam)

Bagikan ke :