PULUHAN POLISI BONGKAR PAKSA PORTAL WARGA

20-July-2015, 08:58

//// Belum Ada Kesepakatan Dengan PT Artha Priegel

Setelah berlangsung cukup lama, aksi pemortalan jalan akses PT Arta Priegel, yang dilakukan warga Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Kota Lahat, akhirnya pada Rabu (15/7) sekira pukul 10.00 wib dilakukan pembongkaran serta pembukaan paksa portal, berikut pembubaran kerumunan warga yang ‘nongkrong’ dilokasi sekitar 2 bulan belakangan. Tak kurang, 2 truk penuh petugas Polres Lahat dan jajaran, baik berseragam lengkap atau pakaian preman dari hampir semua satuan dengan leluasa membongkar dan membersihkan lokasi, meski diketahui, antara pihak warga dan perusahaan sendiri masih juga belum ada kata sepakat.

Aksi tak kurang dari 200 orang personil anggota Polres Lahat, dibackup anggota TNI Kodim 0405, serta Subdenpom II Lahat ini sama sekali tak bisa dilawan warga, meski sebelumnya ada sedikit perdebatan diantara kedua belah pihak. Ujungnya, tak kurang dari sejam, akses jalan masuk ke areal perkebunan milik PT Arta Priegel kembali terbuka. Dari pembongkaran ini sendiri, petugas pun berhasil mengamankan dan mengumpulkan material yang ada, seperti kayu balok, kawat berduri, serta beberapa spanduk protes warga.

“Benar. Hari ini, sesuai dengan amanah undang-undang, kita laksanakan pembongkaran dan pembukaan akses jalan disini, yang sudah sekitar dua bulan belakangan dikuasai warga,” ujar Kapolres Lahat, AKBP Wira Satya Triputra Msi, melalui Kasatreskrim, AKP Ahmad Akbar Sik.

Merasa kecewa dengan perbuatan aparat, sejurus kemudian, ratusan warga desa ini sendiri kembali bergerak menuju kantor Pemkab Lahat, untuk melaksanakan aksi protes keras. Koordinator lapangan, Harwansyah mengatakan, warga desa memang tak menghalangi aksi pembongkaran portal yang ada, namun dirinya kecewa, dengan sikap yang ada ini, muncul kesan polisi sudah berpihak kepada pihak perusahaan.

“Kami sesalkan aksi petugas, meski kami takkan menghalanginya. Padahal, yang kami perjuangkan ini jelas, yaitu penyerobotan lahan adat Desa Padang Lengkuas oleh perusahaan, dan sampai saat ini belum ada titik temunya,” ungkap Harwansyah.

Perwakilan warga ini pun kemudian diterima oleh wakil bupati (wabup) Lahat, Marwan Mansyur SH MM, didampingi kapolres Lahat, AKBP Wira Satya Triputra Msi. Intinya, kembali warga tetap pada tuntutannya semula, yaitu menagih kejelasan serta tanggung jawab perusahaan, atas dugaan penyerobotan lahan yang ada. Aksi pemortalan dan aksi yang lebih besar pun kembali digaungkannya, jika sampai habis lebaran, kasus ini juga masih belum ada jalan keluar.

“Kita sudah lelah menunggu, disinilah butuhnya ketegasan Pemkab Lahat. Aksi lebih besarpun sudah kami rancang, jika kasus ini masih juga tak ada efek perubahan ke kebaikan dilapangan,” pungkasnya lagi.

Bagikan ke :