Bulog dan Dinsos OKU Di Adukan Ke Kejari OKU

8-June-2020, 21:49

OKU – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ogan Komering Ulu kedatangan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli covid19 OKU dalam rangka menyerahkan Surat pengaduan dan bukti pendukung yang berisi data rekaman investigasi dan beberapa karung beras sebagai bukti adanya dugaan Mark up dan Korupsi dana Bantuan Sosial Pangan dari Dinas Sosial kabupaten OKU.

Kedatangan warga tersebut diterima langsung oleh Kasi Intel Kejari OKU Abu Nawas, SH beserta jajarannya, Senin (08/06/2020).

Dana sebesar Rp. 200.000 berbentuk bahan pokok disiapkan oleh Bulog OKU diduga tidak sebagamana mestinya.
Bahan pokok yang disediakan oleh Bulog tersebut untuk 20.000 Kepala Keluarga yang terdampak covid19. Bantuan tersebut terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 2 kg, terigu 1 kg, mie instant 8 bks, Gula 2 kg dan garam 2 kg.

Penyerahan surat dan bukti pendukung yg dilaksanakan dihalaman kejari OKU oleh Arif Awlan,SH selaku kuasa hukum koalisi masyarakat. Arif meminta agar Kejaksaan negeri OKU memproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

“Kami meminta agar pihak kejari memproses pengaduan ini sesuai aturan hukum yang berlaku,” ujar Arif dihadapan Kasi Intel Kejari OKU dan rekan-rekan.

Kasi Intel Kajari OKU Abu Nawas, SH menanggapi permintaan tersebut dengan mengatakan, bahwa pihak kejaksaan OKU akan menindak lanjuti sesuai prosedur.
“Kami akan tindak lanjuti sesuai prosedur.” jawab Abu Nawas.

Selain itu, Sekretaris koalisi menjelaskan, bahwa sebelumnya tim koalisi telah pernah menyampaikan surat somasi kepada Dinsos dan Bulog OKU mengenai Beras yang tidak layak didistribusikan ke Keluarga Penerima Manfaat tersebut.

“Kami sudah meyampaikan surat somasi ke bulog dan dinsos tentang kondisi beras yang diduga busuk, kuning, patah, berbatu, dengan harganya Rp.11.000 itu jelas kemahalan, namun mereka tak perduli atau tidak menggubris,” terang Amrul Sekretaris Koalisi

Hal senada juga disampaikan oleh sudirman atau yang lebih akrab dipanggil mang bro yang merupakan anggota koalisi mengatakan beras tersebut diduga bukan beras premium seperti yang ada pada merek karung beras tersebut.

“Diduga beras tersebut bukan beras premium, hanya karungnya saja yang bertuliskan premium, sedangkan diwarung saja saat ini harganya hanya 9 ribu, jelas Mang Bro.

Setelah menyerahkan surat pengaduan dan bukti-bukti serta alat pendukung kepada Kejari OKU, kemudian warga meninggalkan halaman Kejari OKU.
(Asmara Nian)

Bagikan ke :