TANGANI PENUMPANG BUS YANG SAKIT, DPRD PAGAR ALAM IMBAU PETUGAS TERLIBAT DITETAPKAN ODP

20-April-2020, 16:55

PAGAR ALAM, SO – Beberapa hari yang lalu sempat viral video di media sosial para petugas posko memberikan pertolongan kepada salah seorang penumpang bus yang mengalami kejang-kejang saat tiba di posko pemeriksaan penumpang di Simpang Mbacang Kelurahan Karang Dalo Kecamatan Dempo Selatan dan langsung ditangani oleh petugas jaga yang memakai Alat Pelindung Diri (APD) seadanya kemudian dilarikan ke RSUD Besemah Kota Pagar Alam menggunakan ambulance, Senin (20/4).

Diketahui penumpang bus tersebut pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah dan di diagnosa menderita stroke.

Terkait hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pagar Alam menghimbau Kepada gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 agar menetapkan petugas yang menangani pasien asal Kabupaten Empat Lawang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kota Pagar Alam Jenni Shandiyah SE MH selaku juru bicara Usai rapat bersama perwakilan Komisi DPRD Kota Pagar Alam, dirinya mengatakan bahwa pihkanya sepakat memghimbau agar mereka yang terlibat langsung dengan pasien tersebut ditetapkan sebagai ODP.

“Meskipun hasil rapid test RSUD Besemah menyatakan bahwa pasien tersebut negatif corona,namun pasien tersebut berasal dari daerah terpapar,” ungkapnya.

Dikatakan Jenni hal ini merupakan himbauan DPRD Kota Pagar Alam dikarenakan menentukan ODP atau tidaknya orang tersebut adalah gugus tugas.

“Karena kita tidak tahu apakah pasien itu memiliki gejala atau tidak,sehingga mereka yang terlibait dalam penanaganan hari itu dihimbau untuk ditetapkan ODP,Apalagi dari video yang sempat viral tersebut mereka hanya menggunakan APD seadanya dan jauh dari standar,” imbuhnya.

Sementara itu juru bicara gugus tugas cegah covid-19 Kota Pagar Alam Syamsul Bahri Burlian mengatakan bahwa petugas yang melakukan penanganan tidak ditetepkan sebagai ODP karena tidak sakit, sesak nafas serta batuk.

“Karena pasien yang saat ini sudah meninggal negatif coroan meskipun berasal dari daerah terpapar,” Tukasnya. (SO/Lianpga)

Bagikan ke :