Usni Hasanudin : “MPR Lembaga Pemufakatan bukan Politik”

26-July-2019, 23:55

Jakarta – Polemik ikhwal pengisian pimpinan MPR semakin memuncak, hal ini tak kala setiap partai politik kontestan pemilu masing – masing menyodorkan kandidat nama yang bakal mengisi kursi pimpinan tersebut di masa mendatang. Menyikapi hal tersebut, Usni Hasanudin selaku Direktur Laboratoriun Ilmu Politik FISIP UMJ memberikan penjelasan serta solusi atas polemik pengisian Pimpinan MPR tersebut.

“Ya ada baiknya perlu ditemukan jalan tengah sebagai solusi untuk menghindari kegaduhan kursi panas pimpinan MPR, ada baiknya kursi pimpinan MPR ke depan dibuat mewakili seluruh perwakilan yang ada di MPR, jadi ya kalau ada 10 fraksi ya 10 fraksi nya dilibatkan sebagai pimpinan” tegas doktor ilmu politik tersebut.

Hal tersebut menurutnya, didasari atas pemahaman mendalam yang menempatkan lembaga MPR sebagai lembaga pemangku kedaulatan seluruh rakyat Indonesia. Jadi, sudah seharusnya MPR dikembalikan sebagaimana ketika dirumuskan, yaitu representasi perwakilan rakyat, baik daerah, golongan maupun partai politik. Oleh karenanya, sebaiknya seluruh fraksi maupun DPD saling melengkapi dijajaran pimpinan MPR.

Selanjutnya, ia juga menguraikan keberadaan MPR sebagai lembaga negara yang menggawangi ideologi negara. MPR lah yang menjaga keutuhan ideologi. Ini sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Pancasila dan UUD 1945. MPR merupakan perwujudan dari Sila Keempat Pancasila dan Pasal 1 UUD 1945. Bahwa perwujudan kedaulatan rakyat adalah MPR yang secara kepemimpinan dilakukan dengan hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Oleh karena nya, sudah seharusnya pengisian kursi pimpinan MPR tidak harus dikompetisikan.

“Tentu, salah satu hal krusial yang menjadi perhatian kita sebagai bangsa ialah harus disadari bahwa tidak semua lembaga negara harus dikompetisikan dalam menentukkan kepemimpinan. Kegaduhan biarkan saja terjadi di dalam lembaga negara yang lain, selain MPR dan terkhusus lembaga MPR sebaiknya menghindari nuansa kompetisi di dalam mengisi kursi pimpinan, sehingga semua saling memilki” Pungkasnya. (Ichsan)

Bagikan ke :