DEMA UIN Raden Fatah Palembang Angkat Bicara Terkait Penetapan Tersangka Komisioner KPU Kota Palembang

19-June-2019, 05:41

Palembang,Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (DEMA UIN) Raden Fatah Palembang angkat bicara pasca penetapan status tersangka terhadap 5 komisioner KPU Kota Palembang.

Rudianto Widodo selaku Presiden Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang mengatakan, kita sangat menyayangkan peristiwa dimana telah mencederai proses demokrasi di Indonesia khususnya di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Padahal Kota Palembang baru saja merayakan Hari Jadi nya yang ke 1336 Tahun dengan penuh harapan dan sukacita. “Semoga Kota Palembang selalu mengalami progress yang signifikan untuk menjadi Kota yang lebih baik,”ujar Widodo ,Selasa (18/06/2019).

Widodo menuturkan, Adanya polemik dan dinamika yang terjadi pasca pemilu tahun 2019, parahnya ke-5 Komisioner KPU Kota Palembang telah menodai prinsip demokrasi ,dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,karena sebagian masyarakat Kota Palembang telah kehilangan hak pilihnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) untuk berpartisipasi pada pemilu tahun 2019. Dimana KPU Kota Palembang sebagai penyelenggara utama Pemilu tidaklah Profesional dan gagal dalam mengemban amanah sampai melanggar Pasal 510 UU PEMILU “dimana setiap orang yang sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak suara pilihnya dapat dikenakan sanksi pidana,”tegas Widodo.

Lanjut Widodo, Dengan demikian kami selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang memiliki Fungsi Agent Of Change, Social Control, and Iron Stock meminta kepada pihak yang berwenang untuk bertindak memberikan sanksi tegas demi menjaga marwah demokrasi kita . Secara administratif kami minta harus mencopot jabatan ke 5 tersangka secara tidak terhormat, dan secara hukum harus dikenakan sanksi Pidana sesuai dengan UU yang berlaku tanpa ada intervensi dari pihak manapun,”ucapnya.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada POLRI dan TNI yang selalu komitmen dalam menjaga dan mengawal proses demokrasi serta konsisten untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tentunya DEMA UIN Raden Fatah akan terus mengawal kasus ini bahkan Insya Allah dalam waktu dekat akan melaksanakan aksi diberbagai titik,”pungkasnya.

Laporan : Irwan/rilis.

Bagikan ke :