BERDASARKAN GIO POLITIK, KEMENANGAN JON HERI PIMPIN PWI SUMSEL SULIT UNTUK DIBENDUNG

14-January-2019, 12:18

PALEMBANG – Peluang Jon Heri Mardin SSos sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Selatan (PWI Sumsel) semakin besar. Untuk itu, wartawan senior yang kini akrab disapa Don Jon itu membuka pintu secara lebar bagi wartawan pendukung kandidat lain untuk bergabung menjadikan PWI Sumsel lebih profesional, maju, mandiri, dan bermartabat.

Kurnaidi ST, koordinator tim Don Jon lintas daerah se-Sumsel mengatakan, peluang kemenangan Don Jon sebagai ketua PWI Sumsel di depan mata. Dirinya optimistis pilihannya itu mampu membawa  perubahan ke arah yang lebih baik. “Sampai saat ini Don Jon sudah dapat dukungan dari 13 kabupaten/kota se-Sumsel,” terangnya seraya menambahkan, tim yang dipimpinnya berhak mendapatkan dan memakai baju bertuliskan “PWI Sumsel” tanpa atribut Don Jon sebagai bukti keseriusan semua pendukung untuk menjadikan organisasi wartawan terbesar itu lebih baik.

Dukungan terhadap Don Jon terus hadir dan mengalir. Bukan hanya dari para ketua PWI kabupaten/kota. Informasi yang dihimpun, mantan Ketua PWI Sumsel H Ocktap Riady pun mengisyaratkan simbol rekomendasi tongkat estafet kepemimpinannya berada di tangan Don Jon.

”Saudara Jon Heri adalah Kader terbaik PWI Sumsel. Pilihan teman-teman sudah tepat. Karena dia paling tahu persoalan PWI Sumsel dan punya kedekatan khusus dengan anggota PWI di daerah. Dialah yang selama ini mendampingi saya dari seluruh kegiatan organisasi,” pungkas Oktaf saat pertemuan di Rajo Tentra Cafe pada Minggu (13/1).

Diketahui, 13 kabupaten/kota yang mendukung Don Jon, meliputi OKU Selatan, OKU Timur, Lahat, Empatlawang, Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, Muara Enim, Pali, Prabumulih, Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan Muratara. Dengan demikian, Tim Don Jon optimis unggul memperebutkan 437 suara anggota biasa dan 22 suara anggota seumur hidup dari kandidat lain yang juga maju sebagai calon ketua PWI Sumsel 2019-2023.

Terpisah Drs.H.Ahmad subardi menilai bahwa Jon Heri selain sebagai tokoh pers yang berprestasi, diajang pesta demokrasi wartawan ini dia melakukan dua gerakan yaitu terbuka dan tertutup, dan menerapkaj konstruksi politik yang luar biasa,katanya.( 2).

Bagikan ke :