PEDULI TERHADAP ANAK TERISOLASI

7-December-2018, 05:32

Anak usia dini adalah manusia yang polos serta memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia seutuhnya. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan, meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama tetapi ritme perkembangan akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual.

Perilaku yang bermasalah pada anak adalah sesuatu yang sulit dihindari, namun sedikitnya bisa diusahakan agar tidak terlalu besar sehingga dapat mempengaruhi kepribadian. Lingkungan sosial berpengaruh besar terhadap perilaku anak yang bisa timbul karena keadaan anak itu sendiri.

Dalam perkembangan selanjutnya anak harus diberikan arahan, bimbingan baik secara sengaja, langsung, sistematik melalui pendidikan formal dan informal. Peran orang tua, guru, teman sebaya dan daya dukung lingkungan sangat dibutuhkan dalam pembentukan perilaku anak. Perilaku anak yang bermasalah memerlukan bimbingan dan layanan khusus agar mereka berkesempatan mengembangkan potensinya secara maksimal.

Pada dasarnya perkembangan sosial anak usia dini sudah dapat bersahabat terutama dengan teman dari jenis kelamin yang sama, senang berbagi, dan bertukar pendapat dengan anak atau orang lain, serta menunjukkan kemampuan memahami perasaan orang lain. Namun ada beberapa anak yang terganggu perkembangan sosialnya, seperti anak yang terisolasi.

Anak terisolasi adalah anak yang tidak mempunyai sahabat diantara teman sebayanya atau sepermainannya karena ia tidak mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok sebagai proses bersosial. Anak seperti ini lebih tertarik untuk melakukan kegiatan seorang diri dan tidak pandai dalam segi pergaulannya antar sesama teman.

Saya Pernah Observasi di salah satu TK/RA di Kota Palembang, Saya menemukan di kelas B5 ada anak yang bernama Ashraf yang sulit untuk berteman, di kelas dia hanya diam, dan tidak mempedulikan teman-temannya.. Ketika jam istirahat, dia hanya diam duduk di kursi dan melihat teman-temannya bermain. Ketika ada temannya duduk di sampingnya dia menjauh. Hari itu saya tidak pernah mendengar dia berbicara. Setelah pulang sekolah saya mencoba bertanya pada guru ashraf, dan kata beliau “ashraf memang anak yang pendiam yang sulit untuk bergaul” namun dia tetap mengerjakan tugasnya seperti menulis mewarnai dan lain-lain.

Dari Observasi ini ada beberapa cara untuk mengatasi anak yang terisolasi

• Guru memantau prilaku anak tersebut setelah mendapatkan beberapa informasi kemudian lakukan dialog secara intensif dan kontinyu.

• Guru dapat mendorong anak untuk bergabung dalam kelompok teman sekelasnya.

• Guru membantu anak untuk berbaur dengan kelompoknya dan menjalin persaabatan melalui pengaturan tempat duduk.

• Guru memberikan penjelasan kepada orang tuanya mengenai prilaku anak yang terisolir tersebut dan membuat keputusan yang terbaik bersama-sama.

• Orang tua harus menciptakan interaksi yang baik dan menyenangkan di rumah.

• Orang tua perlu menyediakan sarana persahabatan di rumah maupun di luar rumah.

Oleh : Jusriama Bhw (1642710019) Mahasiswa Prodi Piaud angkatan 2016 Uin Raden Fatah Palembang

Bagikan ke :