Tim Pencegahan Karhutla Posko 4 Desa Perajen, Gelar Patroli Terpadu

5-September-2018, 23:04

BANYUASIN — Tim Pencegahan Karhutla, terus berupaya dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla dengan cara terus melakukan Patroli terpadu di setiap wailayah kerjanya sekaligus memberikan sosialisasi penyadartahuan kepada masyarakat petani.

Seperti yang dilakukan Tim Pencegahan Karhutla Posko 4 Desa Perajen dengan wilayah Kerja BPBD Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dimana Tim Posko 4 Desa Perajen setiap hari selalu rutin melaksanakan Patroli Terpadu.

Patroli terpadu kali ini berlokasi di Desa Panca Desa, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin dengan jumlah tim 12 orang yaitu Rusmana, S.Ag (BPBD), Doli Kristiawan (BPBD), Agus Winarto (Manggala Agni).

Selanjutnya Serda Suprihatin (TNI) dan Aipda Tedi Irwansyah, SH (POLRI), Susanto (PBK/Damkar), Ngadio (DPA), Mistam (DPA), Ari Budiiono (DPA), Tohirman (MPA) dan Misnan (MPA),

Kondisi umum di Desa Panca Desa saat ini dimana suhu : 27 ° C, kelembaban : 74 %, curah hujan : 0,0 mm, angin : 9 km/jam serta keadaan cuaca diman pada pagi hari cerah dan pada siang cerah berawan serta pada sore juga cerah berawan.

Menurut laporan dari Tim Pencegahan Karhutla Posko 4 Desa Prajen dimana areal rawan yang terbakar di wilayah Desa Panca Desa dengan Koordinat
S : 02°55.340″dan E : 105°57.901″. Vegetasi semak belukar, Ilalang dan seduduk.

“Sedangkan Kondisi kadar air yaitu bahan bakar rendah, jenis tanah mineral, kedalaman gambut 0, sumber Air 0, konsentrasi penduduk jarang dan
aktivitas masyarakat berkebun serta status lahan APL, luas lahan : ± 3 Ha dan potensi kebakaran tinggi,” kata Kapolsek Air Kumbang Iptu Fetra Albert, SH. rabu (05/09).

Kapolsek juga mengatakan bahwa Tim juga melaksanakan sosialisasi tentang dampak bahaya yang ditimbulkan akibat Karhutla kepada Sugito dan Bilah Tukira di Desa Panca Desa Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin dengan Koordinat pencegahan
S : 02°55.417″ dan E: 104°57.035″

“Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi patroli di Desa Panca Desa dan Tim kemudian melakukan sosialisasi serta pemahaman tentang Karhutla dan pembukaan lahan dengan cara tidak dibakar,” jelas Kapolsek.

Tak lupa Tim pun memberikan alternatif bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri.

“Sehingga dapat menghemat biaya pertanian. Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan di dalam keluarga,” imbuhnya.

Dikatakan Kapolsek dimana Kondisi wilayah Desa Panca Desa sekarang memasuki musim kemarau dan setelah dilakukan uji remas serasa terlihat kadar air bahan bakar sudah mulai mengering dan ketinggian muka air sudah jauh drastis menurun dan banyak juga areal rawan tidak memiliki sumber air.

Terkait dengan hal itu, sambungnya, warga Desa Panca Desa sangat mendukung dan siap berperan aktif dalam mencegah bencana Karhutla dan mereka siap diperbantukan apabila kedepannya ada bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Karena mereka tahu Karhutla sangat merugikan dan menganggu aktifitas mereka sehari – hari,” tandasnya. (Adam).

Bagikan ke :