CEGAH KARHUTLA, PETUGAS POSKO 05 TELUK BETUNG TINGKATKAN PATROLI TERPADU

17-August-2018, 21:45

BANYUASIN — Cegah karhutlah, petugas karhutla Posko 05 Teluk Betung dengan wilayah kerja Daops Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan tingkatkan Patroli terpadu. Jum’at (17/08).

Patroli terpadu tersebut berlokasi di Desa Buana Mukti, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin yang dilaksanakan oleh Aan Dirmansyah (MA), Pelda Budi Raharjo (TNI), Aipda M. Burman (POLRI) dan Judin (Satgas Desa).

Saat ini kondisi cuaca di Desa Buana Mukti Suhu : 37°, Kelembaban : 33%, Curah Hujan :0,0 mm, Angin : 9 Kpj dan Keadaan Cuaca Pagi Cerah Berawan, Siang Cerah Berawan dan Sore Cerah Berawan.

Kordinat S : 02.71274°, E : 104.42101°, Vegetasi : Semblidang, Pakis, Gelam, Purun.
-Kondisi kadar air bahan bakar
Sedang, Jenis Tanah Bergambut,
Kedalaman Gambut : 30 cm,
Sumber Air : Kanal, lebar 1,m, kedalaman 1 m.

Sedangkan Konsentrasi Penduduk Jarang, Aktivitas Masyarakat Bertani. Status Lahan : APL. Luas Lahan : ± 1 Ha
Potensi Kebakaran : Sedang dan Groundcheck Hotspot nihil dan pemadaman nihil.

Pada saat Patroli terpadu Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi. Tim menemukan areal rawan terbakar dengan Vegetasi jenis tanaman Semblidang, Pakis, Nipa.

“Tim melakukan uji remas serasa, dengan kadar air sedang, apabila beberapa hari kedepan tidak turun hujan, tingkat kerawanan semakin tinggi, dan areal rawan tersebut terdapat sumber air dengan lebar 1,m, kedalaman 1m,” kata Kapolsek Pulau Rimau AKP Jiman Pasaribu, SH.

Menurut Kapolsek bahwa Tim menuju Desa Buana Mukti dan bertemu dengan Bpk. Basir (Petani). Tim melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak membakar lahan baik disengaja ataupun tidak disengaja dan ikut serta berperan aktif dalam menyukseskan ASEAN GAMES 2018. Dan dilanjutkan dengan pemberian Maklumat, tentang larangan membuka hutan dan lahan dengan cara di bakar.

Tim juga bertemu dengan Bpk. Adam, Ari (Petani) warga Desa Buana mukti, tim patroli terpadu menghimbau kepada warga agar selalu perduli terhadap lingkungan dan tidak beraktifitas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan, lahan.

Tim memberikan solusi bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar ( PLTB ) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri sehingga dapat menghemat biaya pertanian.

“Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan keluarga,” jelas Kapolsek.

Dikatakan Kapolsek bahwa Tim menyimpulkan untuk warga Desa Buana Mukti sangat mendukung dan siap berperan aktif dalam hal bencana Karhutla. “Dan mereka siap diperbantukan apabila kedepanya ada bencana kebakaran karena mereka tahu Karhutla sangat merugikan dan mengangu aktifitas mereka sehari- hari,” tandasnya. (Adam).

Bagikan ke :