KADISDUKCAPIL KLARIFIKASI JUMLAH UANG TERKAIT KASUS OTT

27-July-2017, 18:19

LAHAT – Terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT), yang dilakukan langsung oleh Tim Saber Pungli, dalam hal ini Polres Lahat, dan di tetapkan nya tiga pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Sekira pukul 13.00 wib, bertempat di ruangan nya Kadisdukcapil Lahat, Yhon Tito SH MM mengatakan terkait hal tersebut, dari uang Rp 1,8 juta tersebut yang dijadikan sebagai Barang Bukti OTT, Rp 1,5 juta merupakan uang diperuntukan membayar koperasi.

“ Tinggal yang bersangkutan, membuktikan bahwa uang sebesar Rp 1,5 juta tersebut, merupakan untuk membayar koperasi. Setiap apel pagi maupun sore kerap kali diingatkan, agar dalam pelayanan pembuatan E-KTP sama sekali tidak memberikan uang seperserpun,” katanya.

Sedangkan sisanya, tambah Yhon Tito, uang Rp 50 ribu terdapat dalam map berkas pemohon, dan Rp 120 ribu memang diberikan langsung oleh pemohon.

“ Uang yang Rp 300 ribu itu memang tidak bisa dipertanggungjawabkan, Rp 120 ribu dalam keadaan remuk saat dilemparkan salah satu pemohon,” jelasnya.

Dikatakannya, dirinya tidak mengetahui persis kegiatan yang dilakukan pegawai, sebab, pada hari itu sedang berada di Gedung Pertemuan, dalam rangka menghadiri pelantikan beberapa pejabat eselon II, III dan IV.

“ Kini, ruangan pengurusan E-KTP maupun KK sudah diubah, dimana, nantinya, pemohon tidak diperkenankan masuk kedalam ruangan, cukup memberikan berkas kepada petugas saja, baik bagian dakduk dan capil, dan para pegawai hanya diperbolehkan keluar pada saat ishoma,” ungkapnya.

Ditambahkan nya, termasuk juga petugas tidak bisa lagi membantu warga dalam kepengurusan, sebab, akan dimonitoring dan terdata lebih ketat siapa saja yang keluar masuk ruangan. Dan masyarakat yang berurusan akan diberi nomor antri, tidak hanya itu saja dalam waktu dekat ini akan dicantumkan nomor pengaduan.

” Bantuan hukum terhadap Abdul Rozi dan Idham Kholik rencananya akan diusulkan ke Dirjen untuk dirolling. Sedangkan, Amirulul Mukminin tunggu keputusan dan kemungkinan besar akan pindah ruangan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lahat sudah menyiapkan kuasa hukum, guna mendampingi mereka yang tersangkut kasus OTT,” tukas Yhon Tito.

Terpisah, Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi Sik melalui Kasat Reskrim AKP Ginanjar Aliyasukma Sik mengemukakan, Sebab bisa saja mengklaim sebagai uang pribadi, tapi tetap harus tahu sumber uang tersebut.

“ Duit pribadi yang berasal dari gaji bisa, duit pribadi dari pemohon KTP bisa. Kalo semua sudah diberikan lalu masuk kantong/dompet kan semua jadi duit pribadi,” tegas Kasatreskrim Polres Lahat, AKP Ginanjar Sik dihubungi via handphone miliknya.

Namun, saat dilakukan penggeledahan, Tim Saber Pungli menemukan amplop baru yang sudah dirobek, alias sudah diambil isinya. Kuat dugaan isi amplop tersebut sudah disimpan oleh tersangka. “Bagaimana jika diakui uang pribadi, sedangkan di laci ada amplop baru yang sudah robek,” pungkasnya.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :