KADIS PERTANIAN BERI STATMEN TERKAIT KEJADIAN DENGAN ‘GAPOKTAN’

8-June-2017, 19:54

LAHAT – Buntut dari sikap Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mukti Tama, Kecamatan Gumay Talang, yang berniat melaporkan sikap Kepala Dinas Pertanian Lahat yang dianggap mereka sudah bersikap ‘arogan’ ke pihak berwajib, Rabu (7/6), berikut jawaban dari yang bersangkutan langsung untuk kepentingan klarifikasi masalah yang ada.

Melalui pesan elektroniknya, Ir H Hapit Padli MM, selaku Kadis Pertanian dimaksud mengatakan, kondisi dilapangan hanyalah murni kesalah fahaman semata. Dimana justru sebenarnya di pihak Gapoktan lah yang sedikit kurang faham tentang duduk masalah yang ada. Dikatakannya, mereka (Gapoktan.red) sendiri sebenarnya sudah beberapa kali datang, namun tidak begitu dilayani, dikarenakan alasan usulan permintaan yang mereka ajukan tidaklah tepat.

“ Mereka mengira, jenis bantuan yang ada merupakan aspirasi dari salah satu anggota DPR Sumsel. Padahal, sudah dijelaskan hal itu tidaklah benar, melainkan murni kegiatan dari kementrian Pertanian, namun mereka tetap ngotot,” ungkap Hapit Padli. Kamis (8/6)

Dilanjutkannya, jika dirinya sendiri sudah bekerja selama 30 tahun di dinas pertanian, dan memang belakangan ini, program pemerintah, dalam hal ini Kementrian sering disalah artikan merupakan program aspirasi anggota dewan, alias mendompleng. Hal ini sudah berulang kali dijelaskan, namun ya kondisinya berbeda dilapangan, dan justru pihak petanilah yang terkadang lebih bersikap kurang pro aktif dan terkesan memaksa.

“ Kami disini hanya pelaksana tugas, jadi bukan maksud kami jika ingin bertindak arogan atau apapun seperti yang dituduhkan itu. Jadi, sekali lagi, kami tegaskan hal ini adalah murni karena kesalah fahaman semata, dan semestinya tidaklah terlalu diperpanjang, apalagi jika sampai ke ranah hukum,” beber Hapit lagi.

Untuk itu, dirinya mengaku, jika memang diperlukan dan diwajibkan, siap untuk duduk satu meja, baik itu dengan pihak pimpinan Pemkab Lahat sendiri, dari kalangan DPRD atau juga dengan pihak masyarakat, guna sama sama memberikan penjelasan, sehingga kondisinya tak lagi mengeruh dan apalagi sampai memanjang ke ranah hukum kedepannya.

“ Kami siap untuk menjelaskan secara gamlang, duduk satu meja, demi upaya penyelesaian permasalahan yang ada, bukannya malah diperkeruh dengan hasutan atau bisikan yang notabenenya juga tak mengetahui serta memfahami tentang akar masalah yang sebenarnya,” ucapnya lagi.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :