KEPALA BNNP SUMSEL BRIGJEN POL DRS ANTHONY HUTABARAT : ” KAMI MENGHARAPKAN PARTISIPASI DAN PERAN SERTA MASYARAKAT “

16-May-2017, 23:17

PALI- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan (Sumsel) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) PALI mengadakan kegiatan ” MEDIA TATAP MUKA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI TINGKAT PROVINSI SUMSEL ” atau Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Gedung PESOS, Komplek Pertamina Pendopo, Kabupaten PALI (16/05/17).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Drs Anthoni Hutabarat, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Kusmaneti SE MSi, Adolf Hitler Efroza SKM MSi dan beberapa orang staff BNNP Sumsel lainnya, guru dan murid-murid serta undangan lainnya.

Kegiatan Sosialisasi ini dibuka oleh Staf Ahli Pemkab PALI Muhammad Husni.

Kepala BNNP Sumsel Anthony Hutabarat dalam sambutannya yang cukup singkat saat pembukaan menyampaikan bahwa sosialisasi ini dilaksanakan diseluruh provinsi diseluruh Indonesia. Dan kegiatan ini salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisir pemakaian atau penyalahgunaan Narkoba. Anthony juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab PALI untuk waktu dan tempat yang diberikan.

Sementara itu Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM diwakili oleh Staff Ahli Muhammad Husni menyampaikan bahwa Narkoba adalah musuh Berat bangsa kita. Kami mengapresiasi BNNP Sumsel atas kesediaannya hadir di PALI sekaligus melakukan sosialisasi pencegahan penggunaan Narkoba. ” Kita harapkan dengan adanya penyuluhan ini sikap kita harus berubah. Berubah dari hal-hal atau kegiatan yang buruk atau negatif ke hal-hal yang positif. Kita harus cerdas dan pintar, biarpun kita tinggal didesa tapi pemikiran Kota,” ungkap Husni sedikit mengutip pernyataan Bupati PALI.

Sebagai Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten PALI Drs Abu Hanifah, Kepala BNNP Sumsel Anthony Hutabarat, Kabid P2M BNNP Sumsel Kusmaneti.

“Indonesia Darurat Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya), hal ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Di China atau Tiongkok ada suatu daerah yang boleh memproduksi Narkoba akan tetapi tidak boleh menggunakannya. Oleh karena itu banyak pasokan Narkoba berasal dari Tiongkok atau China,” ungkap Anthony dalam paparannya.

“Kemampuan BNN atau aparat mengungkap kejahatan narkoba hanya sebesar 20 persen. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan partisipasi atau peran serta Bapak-Ibu dan anak-anak sekalian dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan pemakaian Narkoba,” ungkap Anthony dalam paparannya. (VOLIS/SO/PALI)

Bagikan ke :