BANGUNAN KELAS DI SMA SANGSAPURBA TUAI KRITIK

28-February-2017, 18:12

//// Disoal Karena Pekerjaan Terkesan Sembarang

Pemborong Tak Jelas, Bakal Diadukan Ke Dinas

LAHAT – Pekerjaan bangunan kelas yang ada di lingkungan sekolah menengah atas (SMA) Sangsapurba, yang berlokasi di Kelurahan Gunung Gajah belakangan menuai kritik dan protes, terutama dari pihak sekolah. Pasalnya, pekerjaan yang ada disinyalir terkesan asal jadi dan jauh dari harapan pihak sekolah sendiri. Dengan dana diketahui sejumlah mencapai Rp.194 juta, bersumber dari dana APBD kabupaten, semestinya bangunan yang ada bisa lebih baik lagi.

Dari bangunan sebanyak 2 lokal tersebut, disinyalir banyak terjadi penyimpangan dan kesalahan, dimulai dari kuda-kuda bangunan yang digunakan, materi dan pekerjaannya, seperti di kelas III, pemasangan seng sekolahan atas bangunan tidak rata. Bahkan, parahnya lagi, untuk bagian lantai kelas, sama sekali tidak di keramik.

“ Sebelumnya sudah kami sampaikan dengan pihak kontraktor, agar lantai dipasang keramik, begitu juga dinding belakang bangunan tidak diplaster oleh pihak ketiga,” pungkas Kepala SMA Sangsapurba (Kepsek), Drs Dayat dijumpai. Senin (28/2).

Dijelaskannya lagi, sejak awal dimulainya pekerjaan, pihak rekanan pemborong yang mengerjakan proyek ini sendiri sama sekali tidak memasang papan proyek atau lainnya.

“ Termasuk untuk siapa perusahaan yang menanggung jawabnya kita tak tahu, namun, jika didalam rencana alokasi biaya (RAB), pernah diketahui senilai Rp.194 juta,” tukas Dayat lagi.

Untuk itu, dalam waktu dekat ditegaskan Dayat, pihaknya akan mempertanyakan kondisi pekerjaan yang ada dilapangannya, dalam hal ini melalui pihak Dinas Pendidikan (Disdik) secara langsung, yang secara pasti mengetahui siapa siapa rekanan yang mendapatkan pekerjaan dilapangannya, sehingga bisa dimintai pertanggung jawabannya kedepan, demi kebaikan bersama.

“ Kami jelas akan mengadukan hal ini ke dinas. Karena bayangan kami sebelumnya, kedepan akan mendapatkan bangunan dengan bentuk fisik yang sangat baik, tidak seperti yang ada saat ini,” tegasnya.

Mirisnya, saat hal ini dicoba dikonfirmasikan atau ditanyakan ke pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lahat, melalui penanggung jawab Pendidikan Menengah (Dikmen), Drs Sukaryo mengakui tidak tahui mengenai proyek dimaksudkan.

“ Silakan langsung tanya dengan Kepsek SMA Sangsapurba. Dari siapa kontraktor, sampai rampung pengerjaannya saya tidak tahu orangnya,” kilah Karyo, dikonfirmasi terpisah. (CEPY/IMAM – LAHAT)

Bagikan ke :