HEBOH. 2 PNS LAHAT DIPOLISIKAN KARENA SELINGKUH

21-September-2016, 17:18

//// Oleh Suami Selingkuhannya Sendiri

Citra jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Lahat ‘tercoreng’. Pasalnya, belakangan diketahui ada 2 orang oknum PNS, masing-masing sebut saja inisialnya P (40) dan EV (38) kedapatan berselingkuh dan mdiduga sudah melakukan perbuatan zinah diluar pernikahan. Hal ini sendiri diketahui, setelah sang suami EV, Syafrudin (48), melaporkan keduanya ke Sentra Pelayanan Mapolres Lahat pada 20 September kemarin.

Diterangkan dalam laporannya bahwa, antara P dan EV sendiri kuat dugaannya sudah melakukan perbuatan zinah dan terlarang, yaitu berselingkuh, yang secara langsung diketahui oleh Syafudin, serta kemudian sempat juga diakui oleh kedua pihak, dibuktikan dengan adanya surat pernyataan tertulis di dirinya, sampai akhirnya diputuskan untuk dilaporkan ke Polisi.

“Perbuatannya ini sudah diakui keduanya, dan bahkan sudah dilakukan lebih dari sekali,” pungkas Syafudin, dikutip dari keterangannya disalah satu media lokal, kemarin.

Oleh karenanya, kemudian dirinya memutuskan untuk melaporkan perbuatan kedua pihak ke Polisi, guna kemudian dilakukan penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku, karena sudah melakukan perbuatan yang sangat tidak layak dan terpuji.

“Intinya kasus ini sudah dilaporkan dengan bukti surat tanda lapor no : STTLP/283/IX/2016/SPKT, dengan pasal 284 KUHP tentang perbuatan zinah,” tegas Syafudin.

Terpisah, P sendiri ketika dicoba dimintai keterangannya perihal yang menyangkut dirinya nampak memang masih dalam kondisi syok dan tertekan berat. Dirinya memang sama sekali tak menolak jika dikatakan pernah dekat EV, namun hanya sebatas rekan kerja saja, sementara untuk tuduhan yang terlalu jauh, dirinya sepenuhnya tak bisa membenarkannya 100 persen.

Didampingi istrinya, Mulyana dikemukakan, kedekatan antara keduanya memang sudah ada dan diketahui sejak awal, apalagi mulanya EV sendiri seringkali mengakrabkan diri dengan anaknya, dan seringkali berkunjung kerumahnya. Sama sekali dirinya juga mengetahui, jika EV seringkali menjemput kerumah untuk mengantar kerja dan anaknya sekolah.

“Memang, terkadang apa yang dilakukan EV, perlakuannya juga sudah menuai kejanggalan. Apalagi jika dirinya mengaku sudah berkeluarga, jadi kami nilai ini ada semacam kesengajaan,” pungkasnya.

Bahkan, dikemukakannya lebih lanjut, Syafudin dan EV sendiri sempat kerumah dan meminta suaminya untuk membayar sejumlah uang semacam ganti rugi atau perdamaian, sampai sejumlah Rp.30 juta, dan disanggupinya, meski memang suaminya meminta tempo waktu hingga Senin mendatang, juga beberapa keterangan tentang pengakuan kedekatan antara suaminya dan EV.

“Intinya kami disini seperti dipojokkan, baik oleh mereka atau juga oleh pemberitaan di koran lokal, yang sudah meniadakan konfirmasi kepihaknya, perihal masalah yang ada,” tegas Mulyana.

Untuk itu, nampaknya dalam waktu dekat pula pihaknya akan mendatangi kantor redaksi koran lokal dimaksud, untuk menyampaikan somasi, didampingi penasehat hukumnya, sekaligus meminta klarifikasi akan berita yang ada dan sudah terlanjur beredar dilapangan.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :