PERAWAT SE-LAHAT BAKAL DIREGISTER

12-May-2016, 22:06

//// PPNI Helat Sosialisasi Aturan Registrasi
Bakal Perjuangkan Nasib TKS dan Honorer

Demi pendataan, perapihan berkas, sampai pada pemberian kepastian serta perlindungan hukum dalam melaksanakan peran dan fungsinya dilapangan, tenaga keperawatan memang mesti diperhatikan. Oleh karenanya, kemarin (12/5), bertempat di aula pertemuan Puskesmas Bandar Jaya, dilaksanakan satu agenda pertemuan sekaligus sosialisasi mengenai aturan terbaru dari undang-undang keperawatan yang berlaku di Indonesia, yaitu UU No.38 tahun 2014. Kegiatan ini sendiri diprakarsai oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia kabupaten Lahat, didukung oleh pihak Pemkab, Dinas Kesehatan dan kepengurusan PPNI tingkat provinsi dan pusat.

Dikemukakan Ketua PPNI Lahat, H Firmansyah Amkeb SE, didampingi Sekretaris, Endang Martini Skep kemarin, jika merujuk kepada aturan main yang ada di Indonesia, khususnya dibidang keperawatan, memang bagi setiap tenaga perawat yang ada, baik yang bekerja di sektor fasilitas kesehatan, milik pemerintah atau swasta, serta yang bersifat mandiri, semuanya mesti terdaftar alias resmi.

“Apalagi di era akreditasi sekarang, izin serta keberadaan atau status seorang perawat itu mesti benar-benar didata lengkap, atau dalam kata lain, merupakan wajib hukumnya,” ungkap Firman.

Izin yang dimaksud adalah surat tanda registrasi (STR), atau juga kemudian dilengkapi dengan yang namanya surat izin praktek perawat (SIPP), yang direkomendasikan oleh PPNI, kemudian akan dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten, dan juga tingkat pusat. Akan banyak sekali manfaat positif bagi individu perawat itu sendiri, jika semua syarat yang ada bisa dipenuhi, tak terkecuali juga bagi keorganisasian perawat yang ada.

“Dengan terdaftarnya seorang perawat itu sendiri, diharapkan kedepannya akan lebih meningkatkan profesionalitas kerjanya, serta sekaligus memiliki payung atau perlindungan hukum yang jelas,” beber Firmansyah lagi.

Kemudian, Endang Martini menambahkan, selama ini ada beberapa kendala yang masih dihadapi dilapangannya, khususnya di Lahat. Diantaranya yaitu hal klasik, masih kurang memahaminya si individu perawat sendiri, tentang arti pentingnya pendaftaran atau registrasi sendiri, baik terhadap pribadi atau keprofesiannya dilapangan, baik di instansi pemerintah atau swasta.

“Oleh karenanya, hari ini kami berikan sosialisasi tentang apa itu pendaftaran atau registrasi keperawatan. Sehingga diharapkan kedepannya, dari total terdata 550 orang perawat di Lahat bisa seluruhnya terdaftar dan memiliki izin resminya,” ujar Endang menambahkan.

Melalui sosialisasi ini juga dikemukakannya, kedepan bagi siapapun perawat yang belum terdaftar, khususnya yang belum berstatuskan pegawai negeri sipil (PNS), pihaknya (PPNI.red) juga bakal mengupayakan semaksimal mungkin semuanya kedepan bisa dilakukan dan mendapatkan hak untuk didaftarkan secara resmi.

“Sebagai gambaran, di Lahat sendiri, jika dipersentasekan, masih ada beda persentase mencapai 70 persen perawat yang belum berstatuskan PNS, berarti hal ini mendominasi, berbanding 30 persen perawat yang sudah berstatuskan PNS. Untuk itu, kedepan PPNI bakal memperjuangkan hal ini semaksimal mungkin,” tegas Endang, diaminkan Firmansyah. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :