UNDERPASS MANGGUL MASIH ‘KACAU BALAU’

26-April-2016, 19:49

//// Dinilai Belum Layak Difungsikan
Jika Hujan Kondisinya Tergenang Air

Berbagai pihak awalnya mengklaim, jika pengerjaan proyek underpass (jalan bawah tanah.red) yang berada di Desa Manggul, Kecamatan Kota telah selesai dibangun, namun kenyataannya, kondisi jalur underpass yang membelah perlintasan rel kereta api itu dinilai belum layak difungsikan, dikarenakan drainase yang belum memadai, sehingga jalan tergenang air saat hujan turun.

Salah satu pemerhati pembangunan, KL menyebutkan, Selasa (26/4), seharusnya menggunakan lebih dari satu pompa untuk sedot air di bagian bawah jalur jalan itu, karena ketika hujan, aliran air sangat cepat dan menggenang, akibatnya tidak bisa dilalui kendaraan. Apalagi, pada dinding underpass itu selalu mengeluarkan air dalam tanah.

“Belakangan kan masih musim penghujan, jika kondisinya hujan deras beberapa jam saja, ketinggian air pada bagian bawah jembatan rel kereta api hampir separuh tinggi jembatan,” urai KL.

Dilanjutkannya, selain soal genangan air pada bagian bawah jalur itu, badan jalan pada dua sisi juga masih terlalu curam, terutama pada ujung dan pangkal jalur underpass itu. Sehingga kendaraan rendah bisa saja tersangkut di pangkal dan ujung jalur jalan bawah tanah tersebut, begitupula kendaraan besar dan muatan berat, dikhawatirkan akan cukup kesulitan melalui tanjakan jalan itu.

“Jalan tebingan pada dua sisi underpass itu, secara kasat mata saja terlihat terlalu curam, semestinya dibuat agak landai sehingga tidak menyulitkan kendaraan yang akan melintas,” tukasnya.

Memang, jika berdasarkan pemantauan dilapangannya, jalan underpass pada jalur jalan lingkar luar kota Lahat yang merupakan jalur pengalihan lalulintas kendaraan pada ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera tersebut, belum dibuka untuk kendaraan umum. Memang sempat, ada beberapa kendaraan pribadi yang mencoba melintasinya, meski harus ekstra hati-hati, terutama pada kondisi genangan air yang ada.

“Bahkan, beberapa waktu lalu, di lokasi underpass itu ada serombongan anak-anak yang berenang disepanjang kawasan underpass itu sendiri, layaknya berada di sebuah kolam renang,” ujarnya lagi.

Aan (40), seorang warga lainnya juga membenarkan tentang kondisi underpass yang bisa dikatakan memang masih jauh dari kata layak digunakan. Menurutnya, jika memang underpass akan digunakan, kiranya mesti didahului dengan uji kelayakan keseluruhan, agar kedepannya tak sampai menimbulkan kerugian dibeberapa pihak yang ada.

“Kami dak yakin kalo underpass itu biso maksimal umur dan penggunaannyo. Kalo tetep dengan kondisi kayak itu dilapangannyo, umurnyo dakke lamo, dan biso bae jatuh korban dan kerugian,” tegasnya.

Sampai berita ini diturunkan, pihak yang bertanggungjawab atas berjalan dan terlaksananya proyek underpass itu sendiri belum bisa dimintai keterangannya. Dari pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) pun juga terkesan masih enggan memberikan komentarnya. (CITIZEN – LAHAT)

Bagikan ke :