WARGA BAKAL PERJUANGKAN HAK HINGGA KE PUSAT

24-April-2016, 19:11

////Terkait Penggusuran Lahan Oleh PT MHP Sepihak

Aksi sewenang-wenang dan menjurus arogan ditunjukkan pihak perusahaan, dalam hal ini PT Musi Hutan Persada (MHP) terhadap warga yang ada dikawasan Desa Transos Batu Urip, Kecamatan Kikim Timur dan juga warga yang ada di kawasan Satuan Pemukiman (SP) V dan SP VII Sukamakmur, Kecamatan BTS Ulu, kabupaten Musi Rawas (Mura).

Dimana pada Senin (18/4) lalu, sudah terjadi aksi penggusuran terhadap lahan kebun karet dan sawit milik warga setempat secara sepihak, oleh pihak perusahaan, dengan mengerahkan sedikitnya 8 unit alat berat (alber) jenis buldozer dan juga ratusan petugas kepolisian Mura.

Sasi (38), salah satu pemilik lahan mengatakan, aksi penggusuran lahan dimulai sejak pagi hari, hingga siang hari. Tanpa ada basa-basi, aksi penggusuran langsung dilakukan, dan terhadap sekitar 50 hektar (Ha) lahan warga hingga rata dengan tanah.

“Padahal, untuk tanam tumbuhnya, rata-rata sudah berusia produktif, dan jelas kami dirugikan disini,” ungkap Sasi.

Dilanjutkannya, aksi penggusuran yang ada tanpa sama sekali didahului dengan pemberitahuan. Jadi, warga yang adapun melakukan perlawanan, yang bahkan sempat berujung pada aksi bentrok, dimana seorang wargapun menjadi korban pemukulan oleh pihak perwakilan perusahaan.

“Sampai hari ini, untuk kejadian yang ada sudah kita laporkan ke pihak kepolisian, namun memang, sama sekali belum ada tanggapannya sama sekali, baik mengenai masalah penggusuran, ataupun masalah pemukulan yang ada, semuanya seperti dibiarkan saja,” ujar Sasi lagi.

Senada, Fahrul (40) warga lainnya mengatakan, untuk itu, kedepan dirinya dan juga sedikitnya ratusan warga yang memang selama ini menggantungkan hidupnya dari berkebun dan berladang di sepanjang kawasan yang terdampak penggusuran serta pengrusakan akan terus mengupayakan hak-haknya, termasuk jika perlu menunjuk seorang penasehat hukum, untuk memperjuangkan nasibnya dilapangan.

“Kami jelas bakal menuntut kejelasan status kami dilapangan. Jika memang, di jajaran Polres Mura ataupun Lahat aduan kami tidak digubris, kami bakal memperjuangkannya hingga ketingkat Provinsi atau bahkan ketingkat nasional sekalipun,” tegasnya.

Terpisah, Rusdi Hartono Somad SH dan tim penasehat hukum yang ditunjuk warga kemarin langsung meninjau lokasi yang dimaksud dilapangan, dan menemui warga dilokasi sisa penggusuran yang ada. Kedepannya dirinya menegaskan, pihaknya akan segera menyusun langkah untuk menempuh upaya hukum, khususnya untuk memperjuangkan nasib dan status lahan yang saat ini sudah sekitar 50 Ha tergusur dan dirusak oleh pihak perusahaan.

“Kita akan segera susun langkah, khususnya melalui jalur hukum, untuk memperjuangkan status dan nasib para warga yang sudah bisa dikatakan secara sepihak dirugikan oleh perusahaan. Jika mentok ditingkat kabupaten, kami akan ke provinsi, atau bahkan hingga ketingkat nasional sekalipun,” tegasnya terpisah.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :