WARGA PERTANYAKAN SIKLUS PENGAMBILAN SAMPAH

12-February-2016, 17:12

//// Terjadi Miss Komunikasi Antara Dinas dan Warga

Berberapa pemuda karang taruna di kelurahan RD PJKA Bandar Agung, belakangan diketahui mengeluhkan dengan sikap yang disampaikan oleh pihak Dinas Pasar, Kebersihan, Pertamanan dan Keindahan Kota Melalui petugas kebersihannya di lapangan, terutama mengenai pengambilan sampah rumah tangga diwilayahnya.

Menurut Ade (23) salah seorang pemuda karang taruna RD.PJKA Bandar Agung Lahat yang giat membantu warga dikelurahan tersebut untuk membersihkan lingkungan menuturkan, dirinya dan temannya sempat kena marah dengan salah seorang oknum sopir pengangkut sampah serta beberapa staf dari dinas kebersihan, terutama saat mengantarkan sampah yang baru diambilnya dikomplek perumahan PJKA ke bak penampungan sampah di wilayahnya.

“Waktu kami mau buang sampah dari komplek ke bak penampungan sampah, kami dibentak oleh sopir dan karyawan dinas kebersihan, jadi kami bingung sekarang bagaimana kami bisa membantu warga di komplek dalam mengangkut sampah mereka, kami ini cuma pemuda kecil dan pengangguran tidak berani menghadapi sopir dan karyawan dinas kabersihan itu,” tukas Ade, dijumpai kemarin.

Yang lebih mencengangkan lagi, sambung Ade, perwakilan Dinas Pasar, Kebersihan, pertamanan dan Keindahan Kota Kabupaten Lahat tersebut mengatakan sesuatu dengan nada mengancam, dan jika pihak pemuda pengangguran tersebut masih mengambil sampah di lingkungan komplek RD PJKA Bandar Agung tersebut, maka pihak dinas kebersihan tidak mengizinkan mereka membuang sampah ke bak penampungan yang terletak dekat jalan kereta api itu. Dengan kata lain, para pemuda pengangguran tersebut langsung membuang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan Gumay Talang.

“Kami melakukan pengambilan sampah di komplek itu lantaran banyak warga yang mengeluh, karena pihak dinas kebersihan jarang mengambil sampahnya dan akhirnya warga meminta kami memungut sampahnya, daripada kami nganggur tidak jelas,” ujar Ade lagi.

Senada dengan itu Jun (45) warga kelurahan RD.PJKA Bandar Agung Lahat membenarkan perkataan Ade, bahwa memang Ade dan teman-temannya memungut sampah di lingkungannya, lantaran dirinya dan warga lain yang meminta bantuan, karena disisi lain, pihak dinas kebersihan memang tidak memungut sampah dikawasannya.

“Kadang nunggu sampah busuk dulu baru diangkut sama petugas kebersihan, makanya kita tidak tahan dengan pelayanan yang diberikan pihak petugas kebersihan, akhirnya kita bina pengangguran dilingkungan kami agar dapat menjadi pemuda kreatif dari pada nganggur gak jelas,” tukas Jun menerangkan.

Terpisah, saat permasalahan ini akan di konfirmasikan dengan pihak terkait, dalam hal ini Dinas pengelolaan pasar. Semua pihak yang berkopeten tengah tidak berada ditempat, alias kosong dan belum mendapatkan jawaban resminya. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :