5 DAPIL SAMPAIKAN HASIL RESESNYA

26-January-2016, 17:48

//// Dalam Sidang Paripurna V Tahun 2016
Pemkab Masih Dapati Kritikan Pedas

Bertempat di ruang rapat utama gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lahat, kemarin (26/1) dilaksanakan agenda rapat paripurna V, masa persidangan kedua tahun 2016, dengan agenda utama penyampaian reses di daerah pemilihan (Dapil) masing masing anggota dewan. Rapat ini sendiri dihadiri oleh Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE, Wakil Bupati, Marwan Mansyur SH MM, FKPD, kepala dinas, kantor dan pejabat lainnya, serta tamu undangan yang ada.

Selaku Ketua DPRD Lahat. Herliansyah SH MH secara resmi membuka rapat paripurna. Kemudian masing-masing perwakilan dewan per dapil menyampaikan hasil temuan dan aspirasi dilapangannya. Kali inipun, kritikan dan aspirasi membangun pun masih saja terkemukakan, khususnya diperuntukkan kepada pihak Pemkab Lahat, demi kemajuan kawasan kedepannya.

Yang menarik diantaranya adalah seperti sampaian wakil dapil I, Tubagus Abdu Somad SpdI. Dikatakannya, untuk dapil I, wilayah Lahat I belakangan ini memang dipusingkan dengan masalah banjir, dimana dilapangan ternyata masih banyak keluhan mengenai kurang maksimalnya pengelolaan serta sistem pencegahan dan penanggulangannya, khususnya dari pihak pemkab dan jajarannya.

“Selama ini digembar-gemborkan apa yang namanya normalisasi. Tapi, nyatanya sama sekali tidak pernah terlihat kegiatan nyatanya dan ini jelas sangat disayangkan oleh masyarakat dilapangannya,” tukas Tubagus.

Dilanjutkannya, masalah kesehatan juga masih dikeluhkan masyarakat di dapil I, terutama mengenai pelayanan RSUD, dengan layanan BPJS. Masyarakat sendiri banyak yang belum mengerti, akan tetapi sebenarnya antusias. Sementara, saat mereka hendak berobat ke RSUD, justru lebih disarankan untuk memakai jalur berobat umum, yang notabenenya lebih mahal.

‘Kami harap, kedepan pemkab bisa benar-benar memperhatikan hal itu, demi kebaikan bersama, dan kebutuhan masyarakat dilapangannya,” ujar Tubagus lagi.

Dari Dapil II, Merapi area, wakilnya menyampaikan mengenai persoalan batubara dan dampaknya masih saja menjadi ‘momok’ utama pekerjaan pemkab yang masih belum selesai kedepannya. Debu, kotoran dan semua dampak jelek lainnya bagi lingkungan, belakangan ini sudah sungguh dirasakan warga sangat meyiksa, dan butuh penanggulangan secepatnya.

“Debu sangat pekat, jika hujan becek, belum lagi sungai yang tercemar, juga jadi PR bersama kita kedepannya, yang jelas mesti sama-sama pula dicarikan solusi dan jalan keluarnya,” ungkapnya.

Untuk dapil III, IV dan V, rata-rata menyoroti mengenai masalah infrastruktur penunjang bagi masyarakat saja, seperti jalan dan jembatan atau bahkan penambahan layanan-layanan umum lainnya, seperti kelistrikan, lampu jalan di desa-desa, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan. (CEPY/ADV – LAHAT)

Bagikan ke :