Warga Dusun Kibang Mengeluhkan Akses Jalan Yang di Portal

15-July-2023, 22:16

Akses jalan RT 03 yang di portal

Akses jalan adalah untuk memperlancar lalu lintas dalam hal kegiatan/aktivitas maupun distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dan sekitarnya.

Namun bagaimana jadinya jika akses jalan yang bertujuan demikian justru tidak bisa digunakan lagi seperti biasanya karena adanya penutupan akses jalan.

Hal tersebut kini dialami oleh warga di RT 03, Dusun II Kibang, Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan. Warga mengeluhkan kondisi akses jalan menuju ke jalan lintas Provinsi, jalan cor beton Batu Kuning yang kini di portal.

Menurut informasi di lapangan, Sabtu (15/07/2023), jalan yang di portal tersebut telah berlangsung hampir 2 bulan belakangan ini. Hal tersebut diduga sengaja dilakukan oleh salah satu warga yang merasa sebagai pemilik tanah.

Ditutupnya akses jalan keluar masuk puluhan bahkan ratusan warga masyarakat Dusun Kibang ini, kini membuat kendaraan roda 4 merasa kesulitan lantaran harus mencari akses jalan lain dari jalan yang selama ini biasa lewati.

Warga setempat juga mengeluhkan, dengan melintasi jalan lain yang tidak pada biasanya, membuat jarak dan waktu tempuh menjadi lebih panjang dan lama.

Selain di RT 03, pemortalan jalan juga terjadi di jalan RT 05 dan RT 06.

“Untuk portal jalan di wilayah RT 05 dan RT 06 memang masih bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 berukuran kecil, namun untuk di wilayah jalan RT 03 hanya bisa dilalui oleh kendaraan jenis roda 2”. Hal tersebut diungkapkan oleh warga sekitar yang biasa menggunakan akses jalan yang kini di portal.

Seperti yang diungkapkan oleh Pak Jang kepada media ini. Pak Jang mengatakan sejak portal tersebut ada, ia pun turut merasa terdampak. “Salah satunya menghambat aktivitas kami yang saat ini hendak mengerjakan pembangunan rumah tempat tinggal di sini “, ungkapnya.

“Saya ini pekerjaan sehari-harinya tukang bangunan, jadi sekarang tidak bekerja karena kendaraan untuk mengantarkan bahan bangunan/material tidak bisa masuk, padahal bahan bangunan itulah yang akan digunakan membuat rumah salah satu pemilik tanah disini”, terangnya.

Selain Pak Jang yang merasa aktivitas pekerjaannya jadi terhambat, masih ada lagi Pak Wan yang merasa tertunda melanjutkan pembangunan dibagian depan rumahnya, lantaran kayu yang di pesannya pada salah satu depot material tidak juga sampai karena kendaraan pengantar kayu yang di pesan tidak dapat masuk ke lokasi rumahnya.

“Sudah sekitar seminggu ini saya menunggu material bangunan yang saya pesan, tapi belum bisa masuk juga karena jalan di portal”, ungkapnya.

“Saya pesan kayu untuk melanjutkan bangunan rumah tempat tinggal kami sekeluarga disini yang telah ditempati sejak tahun 2019, jadi sekarang belum bisa dikerjakan oleh tukang karena bahan materialnya belum sampai disini”, ujarnya kembali.

Pak Wan menambahkan, dengan tidak bisanya masuk kendaraan besar pengangkut material, pekerjaan pembangunan rumahnya terhambat, “Selain itu tukang – tukang yang semestinya ada pekerjaan dan bisa mendapat upah atas pekerjaannya jadi terhambat rejekinya”, tuturnya memberikan penjelasan atas dampak yang dirasakan olehnya dan orang lain.

Di konfirmasi pada salah satu Ketua RT setempat yang termasuk akses wilayah jalannya di portal, mengatakan bahwa memang benar ada keluhan warga yang sampai kepadanya akhir-akhir ini.

“Saya cuma berharap polemik ini segera berakhir dan aktivitas warga setempat maupun warga luar yang hendak melintas untuk berbagai keperluan dapat lancar kembali”, harapnya.

Informasi sementara yang yang didapat, mengungkapkan bahwa tanah yang kini di portal tersebut, berasal dari tanah hibah yang telah diberikan pada tahun 2010 oleh pemiliknya dulu untuk dipergunakan sebagai jalan umum, namun kini justru keluarga dari yang menghibahkan itulah yang membuat portal tersebut, apa penyebabnya ?? .. (Asmara Nian)

Bagikan ke :