Pungli Merebak Dipasar Malam Lapangan Eks MTQ

15-May-2022, 22:52

LAHAT SRIWIJAYA ONLINE — Pagelaran pasar malam dan Bazar yang diselenggarakan oleh PT Montana berlokasi Lapangan Eks MTQ dalam menyambut HUT Lahat yang ke-153 Perayaan XXIV tahun 2022, ternyata dijadikan tempat oleh oknum oknum meraup keuntungan untuk pribadi.

Hal tersebut, diperkuat dengan para pedagang yang menggeluh atas Pungutan Liar (Pungli) mengatasnamakan “Uang Lapak” yang dimintak besarannya berpariasi.

“Berat kami kak, apalagi dimintak “Uang Lapak” sebesar Rp.500 ribu/perlapak. Kami hanya berjualan Es dan Pempek Panggang, berapa besar nian keuntungan kami kak,” ungkap In (37) warga Kabupaten Lahat, pada Minggu (15/5/2022).

Selain itu, In juga mengatakan, dirinya sudah membayar kepada pengurus Pasar Malam sebagai uang kebersihan dan lampu, walaupun sampai saat ini warungnya belum terpasang lampu.

“Berapa besar nian kak keuntungan kami dari penjualan Es dan Pempek Panggang. Dan, dimintak “Uang Lapak” sebesar Rp.500 ribu/Lapak,” urainya. Seraya menambahkan, untuk uang sebesar Rp.20 ribu sebagai uang kebersihan dan lampu terus dibayar.

Senada penjual Bakso Triyanto (35) warga Kelurahan Talang Jawa Lahat yang dimintak “Uang Lapak” oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Kami dimintak “Uang Lapak” sebesar Rp.1,5 juta sampai dengan 2 juta rupiah/Lapak,” jelasnya dengan nada sangat kecewa.

Karena dibawa tekanan, Triyanto seorang pedagang Bakso ini, mendatangi kantin PT Montana dan mengkoordinasikan terkait, permintaan oknum yang mengaku bahwa dirinya yang memiliki ijin dari Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Lahat.

“Kami didatangi oleh 4 sampai dengan 5 orang yang mengaku dirinya yang mengantongi izin dari Pemda Lahat, sehingga, kami di wajibkan membayar “Uang Lapak” sebesar Rp.1,5 sampai dengan 2 juta rupiah,” ulasnya.

Hal serupa dirasakan oleh pedagang Sosis warga Kota Negara yang mengaku dirinya sangat berat untuk membayar “Uang Lapak” sebesar Rp.750 ribu/Lapak.

“Kalau untuk uang Lampu dan Kebersihan sebesar Rp.20 ribu tetap kami bayar. Tapi, kalu “Uang Lapak,” terangnya.

Pengurus Pasar Malam tidak mau dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan.

(Din)

Bagikan ke :