CUACA EKSTRIM, SAWAH TADAH HUJAN TERANCAM GAGAL PANEN

28-May-2015, 19:52

LAHAT – Cuaca panas yang saat ini terjadi mulai berdampak buruk bagi areal persawahan tadah hujan, pasalnya kekeringan yang melanda membuat petani terancam gagal panen bahkan, untuk membuat lahan persawahan tetap basah para petani terpaksa mengaliri air seadanya dengan menggunakan selang dari sumur agar kondisi lahan tersebut tidak semakin memprihatinkan.

Junaidi Kasim (45), petani di Desa Kota Raya mengatakan, musim panas memang menjadi ancaman bagi lahan sawah tadah hujan, karena kultur tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbukan padi yang ditanam. Saat ini juga hingga bulan Juni 2015 cuaca tidak hujan maka dipastikan para petani akan gagal tanam hingga menyebabkan gagal panen padahal saat ini sebagian lahan persawahan mulai digarap.

“Jika panas terjadi maka sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan proses tanam, petani memasang selang yang airnya diambil dari sumur untuk menjaga agar kultur tanah selalu lembab sehingga padi yang ditanam tidak kering,” ujarnya.

Dijelaskannya, situasi seperti ini sering terjadi setiap tahun namun tetap saja diharap kan agar secepat mungkin hujan turun karena sawah tadah hujan dapat panen tiga bulan sekali jika cuaca memungkinkan.

“Kalu seperti ini jangankan tiga bulan mau panen, tiga bulan padi hudup saja sudah bersyukur, dan kami harap kondisi ini tidak berlangsung lama mengingat bertani adalah satu-satunya mata pencarian kami,” imbuhnya.

Senada Jami Hasan, (32) petani di Desa Manggul kota Lahat menuturkan, sangat berharap agar cuaca panas tidak berlangsung lama mengingat padi yang terlanjur ditanam bias mati akibat kekeringan, apalagi areal persawahan tadah hujan sangat bergantung pada asupan air untuk membuat padi tetap hidup.

“Saat ini sebagian lahan sudah menjadi tempat bermain bagi anak-anak, dan kami tidak dapat berbuat banyak karena factor cuaca sangat berdampak pada lahan sawah tadah hujan,” pungkasnya (CEPY LAHAT)

Bagikan ke :