Sempat Hebohkan Warga, Ternyata Mulyadi Meninggal Bukan Karena Corona

12-April-2020, 23:41

Muara Enim, sriwijayaonline.com – Masyarakat Muara Enim di malam ini, sempat heboh adanya warga yang meninggal diduga di akibatkan terkena virus corona, mendengar kabar tersebut PLTBupati H Juarsah SH langsung memerintahkan Public Service Center (PSC) 99 menuju lokasi, nyatanya setelah dimpriksa Mulyadi meninggal karena sakit lain. Minggu (12/4/2020)

“Korban meninggal karena sakit lainnya, bukan karena corona, karena melihat dari berbagai sisi dan pemeriksaan jelas tidak ada tanda-tanda dari sakit itu,” kata dia usai memeriksa mayat Mulyadi,” Kata Raisan Jaya Skm penanggung Jawab  Public service center (PSC) 99 Kabupaten Muara enim kepada wartawan, ketika awak media mengutif kabar dari media Muaraenimnews. com.

Seperti sempat heboh di medsos bahwa ada orang menunggal di akibatkan corona, sebelumnya menurut cerita Bakti kakak korban mengatakan, Mulyadi, (46),  ke Palembang hari Minggu (6/4/2020), nginap semalam lalu senin pulang lagi ke Muaraenim, selanjutnya dia laporan ke puskesmas supaya mendapat surat keterangan kesehatan, namun pihak puskesmas tidak langsung memberikan surat sehat lantaran kondisi dia sakit, lalu dia di anjurkan pihak puskes untuk isolasi mandiri selama 14 hari.

“HRD Grenzury Hotel tidak boleh masuk dulu, sebelum dapat surat keterangan sehat dari dokter, namun karena memang aturan yang baru keluar dari daerah zona merah, maka pihak puskesmas menyampaikan wajib isolasi dulu, maka dia isolasi diri sudah seminggu ini,” Kata Bakti.

Menurut dia, riwayat perjalanan Mulyadi ke palembang hanya menemui keluarganya di Seduduk Putih Belakang PTC Moll, selama di palembang dia tidak pergi ke mana-mana hanya di rumah saja.

“Dia hanya nginap semalam di Palembang, butuh dana untuk membangun rumah, dia minta uang ganti rugi halaman rumah di Palembang, maka uang tersebut diberikan kepadanya, dia tidak kemana-mana selama di palembang,” ujar Bakti.

Sementara Yogi (30) keponakan Almarhum Mulyadi (46) menceritakan, sekitar pukul 23.15 semalam dia keluar kamar mengambil air minum, setelah itu dia masuk kamar dan sampai pukul 18.00 tadi diketahui sudah meninggal.

“Semalam dia nampak sehat dan ngobrol santai dengan saya, tapi tadi di atas meja ada obat neuralgen, kami lihat sudah hilang tiga butir, karena biasa piket malam biasa bangun siang, jadi tidak heran, tapi pas habis magrib, mereka mendobrak kamar, karena terkunci di dalam,” pungkas dia.

RT 03 Musaridi, Bhabin Apriadi, Lurah Air lintang Saidina Umar berada di lokasi sampai berita ini di tulis.

“Kepada Masyarakat Muaraenim, khususnya air lintang jangan takut jelas ini bukan corona,” kata Saidina. (Ali).

Bagikan ke :