POLRES BANYUASIN GELAR NONTON BARENG FILM 22 MENIT

19-July-2018, 16:46

BANYUASIN — Polres Banyuasin Gelar Nonton Bareng FIlm ” 22 Menit ” bersama Tokoh Masyarakat Banyuasin dan TNI di XXI Movie OPI MALL Jaka Baring Palembang. Kamis (19/07) sekira jam 14.00 WIB.

Turut hadir dalam giat nonton bareng “Film 22 Menit ” tersebut Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, S.IK, Waka Polres Banyuasin dan Para Pejabat Utama Polres Banyuasin.

Juga turut hadir Kapolsek Jajaran,Para Perwira , Personil Bintara Polres / Polsek Jajaran Para Danramil Se- Kab.Banyuasin dan Personil TNI Tokoh Masyarakat Kab. Banyuasin serta Ketua Cabang Bhayangkari dan Para Ibu Bhayangkari.

Kegiatan nonton bareng Film 22 Menit ini yang disponsori oleh Polres Banyuasin dalam rangka memberikan semangat , motivasi kepada personil Polres Banyuasin dan Polsek Jajaran atas tugas tanggung jawab sebagai anggota POLRI yang berlandaskan TRIBRATA & CATUR PRAESTYA khususnya dalam penegakan hukum dan harkamtibmas dalam penanggulangan terorisme.

“Tidak itu saja giat ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyakarat bahwa POLRI dalam pelaksanaan tugasnya penuh resiko dan ancaman khususnya para pelaku teror dan penganut aliran radikal dan POLRI bersama TNI dan masyakarat juga akan bersama sama memberantas jaringan/pelaku terorisme,” kata Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi SM Pinem, S.IK melalui Kasubag Humas AKP Ery Yusdi.

Dikatakan Ery babwa Cuplikan film 22 menit yang mengisahkan warga Jakarta ketika mengadapi ledakan bom di Thamrin itu diputar di hadapan Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, S.IK dan para peserta yang sempat hadir pada acara nonton bereng tersebut.

Film bergenre ‘action’ dengan pemeran utama Ario Bayu tersebut jelas Ery, menjadi bagian dari sosialisasi antiterorisme yang digalakkan Polri dan dalam hal ini Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, S.IK.

“Film ini merupakan upaya pihaknya dalam menyebarluaskan perlawanan terhadap teroris. Kami berupaya merubah mindset masyarakat. Penanganan terhadap teroris tidak cukup dengan tindakan – tindakan represif,” ungkap Ery. (Adam)

Bagikan ke :