BUYA TAMRIN : KALAU SAYA BUPATI, PEJABAT MAKAN UANG RAKYAT DETIK ITU JUGA SAYA BERHENTIKAN

29-April-2018, 22:57

BANYUASIN – Banyuasin BERSIH bukan hanya Slogan saja bagi calon nomor urut 3 (tiga) namun memiliki arti mendalam disetiap huruf kalimat BERSIH. Prihal itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan Paslon Buya – Supartijo, Adenan Abdul Somad saat kampanye dialogis di Desa Air Singgris, Talang Ipuh dan Durian Daun Kecamatan Suak Tapeh. Minggu (29/04).

“BERISH DALAM ARTIAN ”

Adalah Berdaya saing, Banyuasin kedepan berdaya saing minimal di Sumsel memiliki 17 kabupaten kota, pasar tidak perlu bertingkat tapi tertata rapi, bersih dan pegawai wajib tinggal di pangkalan balai. Ekonomi, Kita ingin Banyuasin maju punya pabrik karet sendiri. R adalah Relegius. Buya memiliki ponpes begitu juga Supartijo tentu tidak diragukan lagi kereligiusannya.

Sejahtera masyarakat masih bisa memiliki lahan ditempat lain untuk bertani dengan demikian kesejahteraan masyarakat bisa terangkat dan Infrastruktur, ingat bukan hanya jalan, sumuanya kami yakinkan lima tahun tidak ada lagi jalan berlobang dalam bonyok berlumpur.

“Selain itu sekolah, puskesmas akan ada program kedokteraan untuk putra putri Banyuasin khusunya S2 agar ketika sakit kita memiliki dokter milik Banyuasin. Harmonis kenapa kita harus tetap menjaga hubungan baik antar masyarakat. Keharmonisan harus kita jaga agar terciptanya kerukunan hidup tenang berdampingan,” Papar Adenan.

Sambung Denan, Tidak kalah penting program pendidikan keluar negeri dengan mengirimkan anak kita sekolah ke Arab Saudi, Yaman dan negara Arab lainnya. Lima tahun mereka belajar ketika kembali ketanah air mereka bisa mengabdi ke Banyuasin.

“Ke masyarakat mereka bisa menyalurkan ilmu agama yang didapat. Program ini sudah berlangsung dimana Buya sendiri sudah melaksanakan program beasiswa bagi siswa ingin mendalami ilmu di Arab Suadi,” Tegasnya Denan.

Sementara Calon Bupati Banyuasin nomor urut 3 (tiga) H.M Buya Husni Thamrin Madani, dihadapan puluhan masyarakat mengaku tidak pernah teniat dibenaknya untuk menjadikan seorang Bupati.

Bapak/Ibu kata dia, tidak ada dari dahulu niat saya menjadi Bupati, dengan usia saya yang sudah 65 tahun cukup sudah rasanya, baik dari ekonomi dan jabatan dirasa tidak perlu lagi saya kejar.

“Namun melihat kondisi daerah kelahiran saya daerah kami sudah 16 tahun lebih kurang memekarkan diri dari Kabupaten induk belum ada perobahan yang signifikan membuat ketenangan bathin dan nurani saya untuk membangun Banyuasin dengan BERSIH,” jelas Buya

Buya menambahkan kenapa saya tidak memilih partai justru memilih calon perseorangan kenapa?? terang dia, karena bukan rahasia lagi ketika memilih dukungan partai harus ada mahar yang di keluarkan bagi calon ketika minta dukungan.

“Jika meminta dukungan partai Banyuasin bersih sulit terwujud karena saya akan mengembalikan mahar yang sudah saya keluarkan dari kocek, sekarang adanya calon nomor urut 3 (tiga) berkat dukungan masyarakat yang telah menyatakan dukungannya melalui Poto copy KTP,” urai Buya

Jika nanti lanjut dia, ketika memimpin Banyuasin terbukti melakukan korupsi silakan lempar kediaman kami dengan kotoran sapi, “Apalagi terbukti pejabat yang kami pimpin memakan uang rakyat detik itu juga akan kami pecat. Ingatkan itu,” tegas dia dengan tenang.

“Independen ini memang suara dari rakyat, jadi partai tidak bisa mengintervensi saya dan suara rakyat adalah kekuatan kami Buya -Supartijo,”Tegas Buya Lantang dan disambungnya dengan takbir.

Dari pantauan media ini terlihat para toga, tomas dan para ibu – ibu maupun para toko pemuda baik di Desa Air Semggeris, Talang Ipuh, Durian Daun dan Sukarja sangat antusias mendengarkan apa yang telah dipaparkan oleh KH.Buya Husni Tamrin dalam kampanye diologisnya. (Adam)

Bagikan ke :