77 TENAGA KESEHATAN ‘PTT’ DILANTIK CPNS

7-May-2017, 18:37

LAHAT – Sedikitnya sebanyak 77 orang tenaga kesehatan, terdiri dari, 76 orang bidan dan 1 orang tenaga dokter Pekerja Tidak Tetap (PTT), dan berdasarkan Keputusan Bupati Lahat No.813/61/KEP/BKPSDM/2017, tertanggal 28 April 2017, sekitar pukul 08.00 WIB, dilantik Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE, di Gedung Pertemuan Setda Lahat. Minggu (7/5)

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lahat, Drs H Rakhmat Surya Effendi MM membenarkan hal ini saat menyampaikan laporannya. Bahwa, kedepan Lahat sendiri kembali memiliki tambahan total 77 orang tenaga bidan dan dokter PTT pusat yang dinyatakan lulus dan hari ini dilantik.

” Mereka merupakan tenaga PTT dari pusat, dimana, kita lantik sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Lahat, yang kemudian, dilihat perkembangannya dalam kurum waktu 1-2 tahun kedepan,” ungkapnya.

Dimana sambungnya, nantinya ke-77 orang tenaga medis itu sendiri akan ditempatkan berdasarkan lokasi bekerja, yakni di desa-desa, guna memberikan pelayanan kesehatan secara prima kepada masyarakat.

” Memang selama ini, mereka telah mengabdikan berada ditengah-tengah masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan berjalan maksimal,” tukas pria yang akrab disapa Pepen ini lagi.

Sementara itu, Bupati H Saifudin Aswari Rivai SE menyebutkan, bagi tenaga bidan dan dokter PTT baru dilantik CPNS harus melewati masa 1-2 tahun, untuk dilihat mengabdi di Kabupaten Lahat.

” Menjadi Abdi Negara dari dulu sampai sekarang merupakan kebanggaan keluarga, hanya saja, tanggung jawab luar biasa, banyak sekali, pada saat belum ditetapkan CPNS, hal-hal perlu dijalankan secara sebaik mungkin,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setelah dilantik jadi CPNS jangan menjadi pegawai yang tidak baik, dimana, mereka sebelum itu akan mengabdikan, setelah diangkat, malah minta dipindahkan lanjutkan prestasi. Bidan dan dokter merupakan profesi sangat mulia.

” Jaga sikap perlu diperhatikan, utama adalah pegabdian harus ikhlas dimanapun ditempatkan, pada saat diangkat memilih. Terapkan ditengah-tengah masyarakat,” jelas Aswari.

Disambungnya, desa tertinggal adalah fokus penempatan masing masing tenaga medis tersebut, dimana jelas memang selama ini, disanalah yang masih dirasakan kurang untuk tenaga kesehatan. Harapannya, kedepan masalah pelayanan dibidang kesehatan di Lahat bisa semakin baik dan maksimal lagi, sehingga masyarakat benar benar mendapatkan manfaat pelayanan prima.

” Pelayanan prima terbaik merupakan sebagian besar terhadap rakyat, kalian harus sabar memberikan terbaik, sehingga warga diyakini, bidang-bidang tidak dengan obat melainkan sikap kasih sayang kepada pasien, dengan demikian, sembuh,” pungkasnya. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :