Saat ini, Mencapai 1129 Pencaker Masih Pengangguran

17-November-2016, 16:21

LUBUKLINGGAU Data pengangguran yang didimliki Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau, dengan Disnaker Kota Lubuklinggau berbeda. Versi BPS Kota Lubuklinggau jumlah pengangguran di Kota Lubuklinggau sebanyak 12,3 % dari jumlah penduduk, atau 11 ribu orang menggangur, sedangkan versi Disnaker Kota Lubuklinggau di tahun 2016 jumlah pengangguran hanya 1458 orang.

Kepala Disnaker Kota Lubuklinggau H Fauzi Basid didampingi Sekretaris Waidi, kepada wartawan Kamis (17/11) mengatakan data BPS Kota Lubuklinggau tersebut mengacu pada 2015 lalu. Selain itu, pengangguran ada empat katagori yaitu pengangguran yang mencari kerja, orang yang akan bekerja tapi saat disurvey atau dilakukan pendataan belum bekerja. Selanjutnya, orang yang berusia diatas 30 tapi belum bekerja dan sudah pasrah, orang yang mempersiapkan pekerjaan tapi belum mulai.

“Yang ditangani atau didata Disnaker Kota Lubuklinggau yaitu pengangguran yang mencari kerja, dan membuat AK1 di Disnaker Kota Lubuklinggau,” jelasnya.

Sedangkan kesempatan kerja setiap tahunnya mengalami penurunan, terhitung sejak tahun 2011 kesempatan kerja di Kota Lubuklinggau sebanyak 92 %, tahun 2012 93 %, tahun 2013 92 %, tahun 2014 93 %, dan tahun 2015 mengalami penurunan yang signifikan yaitu 87 %. Hal ini disebabkan melemahnya nilai perekonomian, dan tidak hanay terjadi d Kota Lubuklinggau sahja sebagian ebsar kota/kabupaten se-Indonesia mengalami hal serupa.

Berdasarkan data Disnaker Kota Lubuklinggau pencaker sebanyak 1458 orang, dan sudah ditempatnya sebanyak 22,56 % atau 329 orang sedangkan sisanya 1129 orang saat ini masih pengangguran. Guna menekan angka pengangguran Disnaker Kota Lubuklinggau rutin melakukan pelatihan, untuk tahun 2016 ini sebanyak 240 orang pencaker akan diberikan pelatihan.

Periode pertama sudah diberikan pelatihan sebanyak 140 orang, dan periode kedua dalam waktu dekat sebanyak 100. Pelatihan yang diberikan diantaranya, pelatihan itomotif motor, computer, listrik, menjahit, dan las listrik.

“Upaya kami untuk menekan angka pengangguran, diantarnya setiap tahun rutin melakukan job fair yang melibatkan puluhan perusahaan, dan rsatusan kesempatan kerja. Selain itu memberikan pelatihan, dan penagwasan kepada perusahaan untuk tetap menjalankan Perda Nomor 04 Tahun 2015 tentang penempatan kerja bagi pekerja local,” ungkapnya.

Bagikan ke :