Rumah Wanita Sarana Pertahankan Budaya di Launching

20-October-2016, 17:52

LUBUKLINGGAU – Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe me-launching Rumah Wanita, yang berada di Kelurahan Petanang, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kamis (20/10).

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Walikota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar, Sekda Kota Lubuklinggau H Parigan, Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Hj Yetti Oktarina Prana, Wakil I Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Hj Sri Haryati Sulaiman, Wakil Ketua II TP PKK Kota Lubuklinggau Hj Ranti Parigan, SKPD Lubuklinggau, FKPD Lubuklinggau, serta organisasi wanita di Kota Lubuklinggau.

Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana mengatakan Rumah Wanita ini akan dijadikan sekretariat wanita. Karena TP PKK, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan Dharma Wanita Persatuan (DWP).

“Jadi otomatis seluruh organisasi wanita sekretariatnya di sini, karena mereka tergabung dalam GOW,” ungkap Hj Yetti Oktarina Prana.

Rumah Wanita ini terdiri dari tiga bagian, sisi kanan nanti akan dijadikan Sekretariat DWP dan GOW Kota Lubuklinggau. Sisi kiri akan dijadikan Sekretariat TP PKK Kota Lubuklinggau, sedangkan gedung tengah maka dijadikan aula ruang pertemuan.

Khusus untuk ruang tengah nantinya akan dijaga dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Diabudpar) Kota Lubuklinggau. Karena di dalamnya ada edukasi adat dan budaya.

“Jadi kedepan akan kita rancang akan sering ada kegiatan dengan tema wanita dan anak-anak,” tambahnya.

Diakui Hj Yetti Oktarina Prana di beberapa daerah Pulau Jawa sekretariat wanitanya digabungkan, dengan dikemas sehingga dapat dimanfaatkan orang banyak. Untuk sekretariat TP PKK, DWP, dan GOW Kota Lubuklinggau akan buka setiap hari.

Menurut Hj Yetti Oktarina Prana untuk fasilitas kantor sekretariat tidak ada masalah, karena fasilitas dari kantor lama akan tetap dimanfaatkan.  Sedangkan untuk fasilitas pameran budaya masih mengalami kekurangan.

Ditambahkan Hj Yetti Oktarina Prana, saat ini masyarakat banyak ingin simpel, banyak yang mengusung semi Eropa didominasi warna putih.

“Jangan sampai untuk efisiensi anggaran, nilai budaya malah dihilangkan. Saat ini Rumah Wanita memang belum layak untuk menjadi museum budaya tapi kita menuju ke sana,” ungkap Hj Yetti Oktarina Prana.

Khusus untuk aula nantinya akan dibuka untuk umum, bahkan depan akan menyediakan jasa hidangan makan ala ‘dusun’.

“Nanti kita siapkan jasa yang masaknya, kita siapkan paket misalnya untuk paket 20 orang atau lebih. Kalau gedung tidak perlu bayar karena gedung ini sendiri dibangun oleh pemerintah, masa kita pungut biaya. Selain itu nanti seminggu sekali atau dua kali akan ada kunjungan dari PAUD atau TK, istilahnya kunjungan edukatif. Tidak hanya itu kedepan juga akan ada pertunjukan pembacaan donge oleh Kado (Kakak Dongeng),” harapnya.

Sementara itu Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengatakan bahwa saat Kota Lubuklinggau memiliki tempat sosial yang baru. Sehingga saat wisatawan datang ke Kota Lubuklinggau sudah banyak tempat yang dikunjungi.

“Di eks lapangan Kompi Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau wisata dengan nuansa alam atau persawahan, sedangkan berwisata dengan nuansa adat dan budaya bisa ke Rumah Wanita,” kata H SN Prana Putra Sohe.

Ditambahkan H SN Prana Putra Sohe Rumah Wanita ini cikak-bakal akan dijadikan Museum Budaya. Sarana dan prasarana yang kurang nantinya akan ditambah lagi.

“Rumah Wanita ini tempat silaturahim seluruh organisasi wanita di Kota Lubuklinggau,” tegasnya.(LO-W3)

(iklan ini berbayar)

(iklan ini berbayar)

(iklan ini berbayar)

(iklan partisipasi)

(iklan partisipasi)

(iklan ini berbayar)

(iklan ini berbayar)

Bagikan ke :