PKK Sediakan 8.000 Paket Sembako Murah

28-June-2016, 18:48

LUBUKLINGGAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau bekerja sama dengan TP PKK Kota Lubuklinggau kembali menggelar pasar murah, tepatnya penjualan paket sembako murah. Kegiatan ini akan diadakan Jumat (1/7) di masing-masing kecamatan.

TP PKK Kota Lubuklinggau sudah membentuk delapan tim untuk pembagian paket sembako murah ini, diantaranya Tim A dipimpin oleh Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Tim B dipimpin oleh Wakil I TP PKK Kota Lubuklinggau di Kecamatan Lubuklinggau Utara II. Tim C dipimpin oleh Wakil Ketua II TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Ranti Parigan di Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Tim D dipimpin oleh Staf Ahli Setda Kota Lubuklinggau Hj Isti Rahmawati.

Selanjutnya Tim E dipimpin oleh Yanti Hartono di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Tim F dipimpin oleh Saida Rusmanidar di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Selanjutnya Tim G dipimpin oleh Hj Titin Fajarudin di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Tim H dipimpin oleh Sumardi Burhanudin di Kecamatan Lubuklinggau Timur I.

Sekretaris TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Sri Maya Ikhsan mengatakan bahwa semua tim mulai bergerak ke lokasi pukul 09.00 WIB, dan pembagian akan dimulai pukul 09.00 WIB.

“Sebenarnya ini kegiatan tahunan, dan Alhamdulillah tahun ini bisa diadakan lagi. Ini kerjasama TP PKK dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau,” jelas Sri Maya Ikhsan.

Untuk diketahui pasar murah ini akan diadakan di setiap kecamatan, masing-masing kecamatan disediakan 1.000 paket sembako. Paket ini terdiri dari 5 Kg beras, 2 Kg gandum, 1 Kg gula, dan 1 Kg minyak goreng dengan harga Rp 22 ribu per paket.

Kadisperindag Kota Lubuklinggau, Hj Farida Ariyani mengatakan bahwa ini program tahunan Pemkot Lubuklinggau yang diperuntukkan untuk masyarakat tidak mampu di masing-masing kecamatan.

“Sistemnya dengan membagikan kupon di kecamatan masing-masing, kenapa kita adakan di kecamatan. Karena pihak kecamatan dan kelurahan yang tahu mana masyarakat yang benar-benar tidak mampu,” jelas Farida Ariyani.

Dua tahun terakhir sistem pelaksanaan pasar murah memang diubah, mengingat sistem sebelumnya dinilai tidak efisien dan efektif.

“Sebelumnya sistem pembagian kupon dengan harga Rp 10 ribu dipusatkan di satu tempat, tentu hal ini tidak efektif dan tidak tepatnya sasaran. Makanya kita ubah sistemnya,” ungkap Farida Ariyani.(LO-W3)

Bagikan ke :