Kendalikan Hama Wereng Coklat, DTPPH Gelar Bimtek

2-June-2016, 20:12

LUBUKLINGGAU – Hama wereng coklat hingga saat ini masih menjadi hal yang menakutkan bagi petani di Kota Lubuklinggau, pasalnya jika tanaman padi terserang hama ini maka akan memperngaruhi kualitas dan kuantitas panen. Untuk itu DTPPH Kota Lubuklinggau mengadakan bimbingan teknis (bimtek) strategi pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi.

Kegiatan ini diikuti ratusan orang peserta, teridiri dari ketua kelompok tani (koptan), Babinsa, pemilik lahan, dan lurah tempat kegiatan. Kegiatan ini diadakanbdi Bal Room Hotel City Jalan Yos Sudarso Kelurahan Taba Jemekeh Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kamis (2/6). Dibuka langsung Kepala DTPPH Kota Lubuklinggau, Subandio Amin melalui Kabid Tanaman Pangan, M. Arifin, dihadiri Kasdim 0406 Mura Lubuklinggau Muratara, Khairul, Danramil 406-08 Kota Lubuklinggau, Kapten Inf B. Hutauruk, Kepala BPS Kota Lubuklinggau, Aldianda.

Narasumbernya yaitu Kepala Laboratorium Hama dan Penyaki wilayah Sumsel, Nopi dan Kabid Program dan Evaluasi Balai Besar Peramalan Pengendalian Organisme Tumbuh Jatisari, H. Mustaghfirin. Kabid Tanaman Pangan DTPPH Kota Lubuklinggau, M.Arifin mengatakan kegiatan ini diadakan satu hari selain itu juga akan mengunjungi kelapangan tepatnya kelurahan endemik seperti Kelurahan Eka Marga dan Karang Ketuan. “Tujuan kita langsung monitoring perkembangan hama wereng, kondisi dilapangan seperti apa, dan tindakan apa yang harus kita ambil,” jelas M.Arifin.

M. Arifin berharap rekomendasi yang diberikan oleh narasumber dapat dilaksanakan baik oleh koptan, maupun pemilik sawah. “Oleh sebab itu hari ini kami undang juga pemilik sawah. Karena kejadian dilapangan penggarap mau menghancurkan padi yang terlanjur terserang hama wereng coklat, tapi pemilik lahan tidak mau dan masih menuntut hasil produksi tetpa sama. “Hama wereng coklat haru dikenalikan dan diputus mata rantainya, dengan cara ditanam bukan padi-padian seperti jagung, kedelai, ubi kayu dan sayuran.

Untuk tahun ini Lubuklinggau mendapatkan bantuan bibit jagung untuk seluas 250 Ha, kedelai 300 Ha, sisanya ubi kayu dan sayuran. Diakui Arifin, hingga saat ini belum ada bibit padi yang tahan akan hama wereng coklat, yang relative lebih tahan jenis bibit 34. ‘Saat ini hindari bibit padi ciherang akrena sudah banyak yang terserang hama wereng coklat. Jadi harapan kita musim tanap April Septemebr ini sudah menanam jenis bibit padi yang tahan dan dilakukan serentak di satu kawasan,” ungkapnya.

Untuk diketahui keadaan hama wereng coklat berkisar anatra 15-85ekor/rumput. Perkiraan perluasan serangan batang wereng coklat, hal ini disebab kan beberapa factor diantaranya penetasan telur msih akan terjadi di beberapa hari kedepan. Kelembapan dan curah hujan yang tinggi, umur pertaman masih bervarias, penggunaan peptisida yang tidak tepat, dan melakukan pengendalian segera, serta masih banyak factor lainnya.

Sementara itu Danramil 406-08Kota Lubuklinggau, Kapten Inf B. Hutauruk mengatakan berdasarkan Mou dari Kementrian Pertanian Ri dengan Panglima TNI, maka Kodim 0406 Mura Lubuklinggau Muratara melaksanakan pendampingan petani tujuan untuk meningkatkan swasembada pangan. “Kami memberikan motivasi dan dorongan agar petani di Kota Lubuklinggau lebih bersemangat, jika sebelumnya mas panen hanya satu atua dua kali dalam setahun, maka kita dorong agar bisa panen dua atau empat kali dalam setahun,” jelas Hutauruk.

TNI memebrikan pengawalan atau pendampingan kepada petani dari pembagian bibit, penanaman, bahkan panen. Tentunya akan dijadikan abhaan efaluasi agar koptan lebih meningkatkan hasil produksinya. Di Kota Lubuklingagu saat ini ada sebanyak 18 babinsa, tentu ini jumlah yang sedikit jika dibandingkan koptan yang ada di Kota Lubuklinggau saat ini. Bahkan satu babinsa bisa membawahi atau mendampingi lebih dari 10 koptan, padahal idealnay 2 koptan saja.

“Hal ini, tidak menjadi ekndala kami untuk melakukan pendampingi ke koptan. Ini sudah emnajdi tugas kami,” tegasnya.(LO-W3)

Bagikan ke :