SUMARYONO : “YANG LEBIH DIBUTUHKAN ANAK-ANAK CONTOH DAN TELADAN”

2-May-2016, 22:20

PALI – Usai mengikuti pelaksanaan Upacara bendera dan beberapa rangkaian kegiatan lainnya dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten PALI di halaman sekolah SMP YKPP Pendopo, salah satu anggota DPRD Kabupaten PALI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Drs.H.Sumaryono berkesempatan berbincang (wawancara;red) dengan wartawan SRIWIJAYAONLINE.COM

Dalam kesempatan wawancara tersebut, Drs.H.Sumaryono mengungkapkan, pada peringatan Hardiknas Tahun 2016 ini, DPRD Kabupaten PALI sangat berharap terutama kepada Insan pendidikan baik tenaga edukatif maupun tenaga non edukatif, Pertama yang harus diingat adalah kita ini sebagai panutan, jadi pengertiannya anak-anak jaman sekarang tidak lagi membutuhkan nasihat. Memang nasihat butuh, tetapi yang lebih dibutuhkan lagi adalah contoh dan teladan dari guru dan orang-tua.
Hal yang kedua menurut H.Sumaryono, tenaga pendidik maupun non pendidik supaya senantiasa menyesuaikan tehnologi karena saat ini perkembangan tehnologi sangat cepat, untuk itu kawan-kawan tenaga pendidik khususnya senantiasa mengikutinya. “Terkhusus bagi anak-anak, yang perlu kami sampaikan, anak-anak perlu menyadari bahwa kedepan begitu besar persaingan antara anak-anak remaja, persaingan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi terlebih lagi persaingan dalam mencari kesempatan kerja,” terang H.Sumaryono.

“Untuk itu kepada anak-anak kita berharap, adanya pembekalan disisi agama, sisi mental dan spiritual memang harus dibekali banyak-banyak. Yang kedua, pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya aflikatif terutama yang berkaitan dengan kemajuan tehnologi,” demikian harap H.Sumaryono.

Terkait penganggaran pendidikan, H.Sumaryono mengungkapkan, “menurut UU sebesar 20 persen dari anggaran tingkat nasional, propinsi maupun kabupaten/kota. Jujur sampai saat ini di Kabupaten PALI penekanannya lebih kepada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Namun demikian, tidak berarti “bisikan” itu tidak kita perdulikan. Secara bertahap kami dari dewan mempunyai iktikad, niat dan obsesi bahwa kita harus mendorong penganggaran untuk pendidikan harus ditingkatkan. Jadi kami sepakat dengan kawan-kawan lain untuk menambah disektor pendidikan dalam hal penganggaran,” demikian ungkap salah satu mantan Dewan Presidium pemekaran Kabupaten PALI ini. (VOLIS/SO/PALI)

Bagikan ke :