PEMKAB ACUHKAN DAN TAK PERHATIKAN ORGANDA

29-January-2016, 15:44

Sungguh memprihatinkan kondisi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Lahat, karena hingga kini organisasi yang beranggotakan para pengusaha angkutan itu tidak memiliki sekretariat. Instansi terkait yakni dinas perhubungan setempat dinilai kurang peduli dengan keberadaan organisasi ini, padahal organda penting sebagai mitra pemerintah dilapangannya. Hal ini seperti dikemukakan Ketua DPC Organda Lahat, Marlian Marzuki belum lama ini, dijumpai wartawan.

“Kalau dulu seorang kepala dinas harus membina organda, jika tidak maka tak pantas jadi kepala,” pungkas Marlian yang juga pensiunan pegawai dinas perhubungan ini, dijumpai kemarin.

Dia mengemukakan, pihaknya sudah beberapa kali meminta difasilitasi tempat sebagai sekretariat organda, akan tetapi hingga saat ini belum ada respon. Akibatnya, organda tidak berkerja sesuai dengan fungsinya, alias vakum, sehingga tidak ada yang menaungi anggota organda.

“Organisasi lain dibantu oleh pemerintah tetapi mengapa organda tidak difasilitasi,” tutur Marlian lagi.

Marlian mengatakan, seharusanya semua usaha angkutan darat menjadi anggota organda, tetapi karena vakum maka organisasi tidak berjalan. Menurutnya, kurang perhatiannya pemerintah terhadap organda karena dianggap akan mengkritisi kebijakan pemerintah khususnya masalah angkutan. Sebaliknya, para pengusaha angkutan juga ada yang menganggap seolah organda menjadi beban, padahal sebenarnya semua masalah angkutan dapat dijembatani oleh organda.

“Fungsikanlah organda untuk mengatasi semua permasalahan angkutan, kebijakan pemerintah kalau merugikan anggota maka dapat diperjuangkan oleh organda,” tandas Marlian lagi.

Yadi (37), seorang sopir sekaligus pemilik beberapa usaha angkutan dalam kota juga mengatakan hal serupa. Sepengetahuan dirinya, dulu jika didalam berusaha dibidang angkutan, ada organisasi yang menaunginya, baik sebagai tempat berlindung dari masalah, atau sekedar tempat untuk saling sharing, khususnya mengenai aturan-aturan usaha angkutan yang ada. Nyatanya, saat ini di Lahat, Organda sama sekali tidak ada kerja ataupun gaungnya, dan pengusaha seperti dirinya ini mengalami kebingungan dilapangannya, dan tak tahu harus bagaimana.

“Kalo kami ini tidak tahu bagaimana perkembangan dan nasib organda di Lahat ini. Yang jelas, sejauh ini, organda kami idak tahu dimano kantornyo, masih ado apo idak atau yang laennyo. Termasuk kalo kami ado masalah, yo kami cuma biso pasrah bae,” tukasnya. (BOIM – LAHAT)

Bagikan ke :