118 KK MENGUNGSI 43 RUMAH TERDAMPAK BANJIR

25-January-2016, 18:26

LAHAT – Dampak banjir dan longsor yang menerpa wilayah Lahat pada Sabtu (23/1) lalu, masih menyisakan duka mendalam bagi warga, khususnya yang ada di kawasan Desa Gunung Kembang, Kikim Timur atau warga Desa Batay, Kecamatan Kota Lahat. Dari informasi dihimpun kemarin (25/1), tak kurang dari 118 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 301 orang warga masih menjalani proses pengungsian akibat terdampak dari bencana tersebut.

Hal ini seperti dikemukakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Ismail Lukman, melalui Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik, Drs Akmad Akbar dibincangi via Hand Phone (HP)nya kemarin (25/1). Menurutnya, memang benar sampai saat ini, pasca banjir dan longsor yang melanda kawasan Lahat, khususnya di 2 kawasan, yaitu Desa Gunung Kembang dan Batay, pihaknya masih terus sibuk dilapangannya, terutama dalam mengurusi segala sesuatu keperluan dan kebutuhan warga pengungsi sendiri.

“Benar dek, pasca banjir kemarin sampai hari ini, kami masih sibuk mengurusi warga yang sampai saat ini masih mengungsi, khususnya yang berada di Desa Batay, karena mereka masih takut untuk kembali kerumahnya,” ungkap Akmad Akbar.

Dilanjutkannya, sampai saat ini di Batay sendiri, terdata masih sekitar 200 orang warga yang masih bertahan di dalam tenda-tenda penampungan darurat yang dibangunkan pihak pemkab, dalam hal ini BPBD, Dinsos, dan juga pihak TNI atau Polri. Mereka belum berani pulang, karena memang hujan sampai berita ini diturunkan, masih melanda kawasan Lahat, jadi kekhawatiran banjir susulan masih menghantui.

“Sampai saat ini, tenda-tenda darurat sudah didirikan. Rata-rata warga tinggal di dalamnya, atau juga ada yang memanfaatkan kantor Polsek Sub Sektor Gumay Talang, untuk tempat bermalam. Pasokan selimut, bahan makanan dan juga air bersih masih terus kita suplay,” ujarnya lagi.

Ismali menambahkan, pihaknya (BPBD.Lahat) sendiri juga sudah melaporkan kejadian ini ke tingkat provinsi atau bahkan ke tingkat pusat. Memang, untuk penanggulangan atau bantuan langsung, saat ini tidak dimiliki oleh pihak BPBD tersebut, selain mengandalkan dana murni dari pihak Pemkab Lahat, sejauh ini pula, bupati Lahat sebelumnya memang sudah menginstruksikan, semaksimal mungkin para korban banjir harus tetap diberi bantuan penuh, khususnya bidang asupan bahan pangan, obat-obatan dan yang lainnya.

“Kita saat ini terus berkoordinasi, antara pihak BPBD, Tagana, Polisi, TNI dan juga Dinsos untuk saling membahu memberikan pertolongan dilapangannya. Untuk tindakan selebihnya, kami minta warga tetap sabar,” tukasnya.

Sebelumnya, saat meninjau dan menyidak langsung kondisi dilapangan, bupati H Saifudin Aswari Rivai SE sebenarnya sudah memberikan bagaimana solusi kedepannya. Seperti di Gumay Talang, nantinya akan dibangunkan kolam retensi, agar air yang datang tidak begitu melimpah, dan bisa ditampung didalam kolam-kolam tersebut. Sementara di Desa Gunung Kembang, tak ada jalan lain, beberapa warga, khususnya yang memang rumahnya mengalami rusak berat, melihat kondisi dilapangannya, memang harus menempuh jalan relokasi ulang.

“Ada warga yang jelas mesti pidah dari lokasi rumahnya yang lama, karena memang tak layak lagi dan membahayakan, ada juga yang kita carikan solusinya saja kedepan. Yang jelas, semua warga itu harus bersabar, yakinlah kami pemerintah takkan tinggal diam, dan kalian tidak sendiri,” tegas Aswari belum lama ini.

Sebagai gambaran, sampai berita ini diturunkan saja, hujan kembali mengguyur kawasan kota Lahat. Kondisi inilah yang membuat warga korban banjir kemungkinannya masih takut untuk kembali mendiami rumahnya, terkait bencana susulan yang masih saja ‘menghantui’ kedepannya (CEPY LAHAT)

Bagikan ke :